Cara Wanita Haid Meraih Lailatul Qadar

18 April 2022, 19:08 WIB
Ilustrasi wanita yang sedang meraih lailatul qadar /Freepik /

PRIANGANTIMURNEWS- Wanita haid bisa melakukan banyak ibadah selain shalat. Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak.

"Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?"

Adh-Dhahak pun menjawab, "Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar." (Lathaif Al-Ma'arif, hlm. 341)

Baca Juga: Sisi Lain Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Warga Minta Pihak Kepolisian Tangkap...

Keterangan ini menunjukkan bahwa wanita haid, nifas dan musafir tetap bisa mendapatkan bagian lailatul qadar. Hanya saja, wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat.

Untuk bisa mendapatkan banyak pahala ketika lailatul qadar, wanita haid atau nifas masih memiliki banyak kesempatan ibadah.

Di antara bentuk ibadah yang bisa dilakukan adalah:

1. Membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf.

2. Berzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya.

Baca Juga: 7 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

3. Memperbanyak istigfar.

4. Memperbanyak doa.

5. Membaca Doa ketika lailatul qadar, dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, (dia) berkata: "Aku bertanya, "Ya Rasulullah! Apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah

اَللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّى

"Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku, Dalam Fatwa Islam Tanya-Jawab dijelaskan, "Wanita haid boleh melakukan semua bentuk ibadah, kecuali shalat, puasa, tawaf di ka'bah, dan i'tikaf di masjid.

Baca Juga: Gara-Gara Bangunkan Sahur Diduga Ibu Kandung Tusuk Anak

Menghidupkan lailatul qadar tidak hanya dengan shalat, namun mencakup semua bentuk ibadah.

Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, 'Makna 'menghidupkan malam lailatul qadar' adalah begadang di malam tersebut dengan melakukan ketaatan.

An-Nawawi mengatakan, "Makna 'menghidupkan lailatul qadar' adalah menghabiskan waktu malam tersebut dengan bergadang untuk shalat dan amal ibadah lainnya."***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @indadari

Tags

Terkini

Terpopuler