Keberkahan saat Makan Sahur di Bulan Ramadhan

22 April 2022, 16:31 WIB
Ilustrasi Seseorang makan sahur. /Islampos/

PRIANGANTIMURNEWS- Di bulan Ramadhan ada amalan sunnah yang bisa dijalani yaitu makan sahur.

Amalan makan sahur ini disepakati oleh para ulama dan dihukumi sunnah dan bukanlah suatu hal yang wajib.

Sebagaimana kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 7: 206. Namun amalan makan sahur ini memiliki keutamaan karena dikatakan penuh berkah, apalagi dijalani saat Ramadhan.

Baca Juga: Luizinho Passos Siapkan Menu Latihan Keras untuk Ketiga Kiper Persib Bandung

Dalam hadits muttafaqun ‘alaih, dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan," HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095.

Yang dimaksud keberkahan adalah diturunkannya dan ditetapkannya kebaikan dari Allah pada segala sesuatu.

Keberkahan juga bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat.

Baca Juga: Kalapas Tasik Bagikan 50 Paket Sembako Kepada Serikandi, Ini 5 Keajaiban Sedekah

Namun patut diketahui bahwa keberkahan itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya.

Berikut keberkahan dalam Makan Sahur

1. Makan sahur berarti memenuhi perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana diperintahkan dalam hadits di atas. Keutamaan mentaati beliau disebutkan dalam Q.S An-Nusa: 80.

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka," QS. An Nisaa’: 80.

Allah SWT juga berfirman:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar," Q.S. Al Ahzab: 71.

Baca Juga: 3 Turnamen Pramusim Segera Digelar Dalam Waktu Dekat, Persib Bandung Tak Akan Ikut

2. Makan sahur juga merupakan syi’ar Islam yang membedakan dengana ajaran Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani).

Dari ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

“Perbedaan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) adalah makan sahur," HR. Muslim no. 1096.

Ini berarti Islam mengajarkan keberkahan dari orang kafir, artinya tidak loyal pada mereka. Karena puasa kita saja dibedakan dengan orang kafir.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @risalahislamorid

Tags

Terkini

Terpopuler