Kisah Haru Ali bin Ali Thalib Ketika Ramadhan Akan Berakhir

15 Maret 2023, 16:10 WIB
YouTube Muslim Ilustrasi Ramadhan/Kanwil Kemenag /

PRIANGANTIMURNEWS- Kira-kira seminggu lagi Ramadhan yang Agung akan segera kita jelang. Bulan Suci umat Muslim ini merupakan bulan yang teramat istimewa.

Di bulan ini seluruh umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan puasa. Bulan Ramadhan disebut juga Bulan pengampunan dosa. Bulan yang mana segala pahala kebaikan akan dilipatgandakan.

Jangan sia-siakan bulan penuh rahmat ini. Karena kita belum tentu tahun depan akan bertemu lagi dengan bulan Ramadhan ini.

Baca Juga: Hebat! Potret Seorang Pria Tua Nekat Menantang Bahaya Demi Menyambung Hidup

Banyak kisah mengharukan ketika Ramdhan berlalu. Salah satu kisah yang perlu kira renungkan adalah kisah dari sahabat Rosulullah SAW, Sayidina Ali Bin Abi Thalib.

Kisah ini bisa menjadi pelajaran penting bagi kita dalam menjalani ibadah di bulan suci. Penting juga untuk kita memetik hikmah dari kisah ini. Berikut kisah penuh hikmah dari Ali Bin Abi Thalib dilansir priangantimurnews.com dari kanal  YouTube @Muslim.

Kisah Ali Bin Abi Thalib ini terjadi ketika bulan Ramadhan. Dikisahkan, Ali merasa sedih selama seharian. Kesedihan itu disebabkan karena Ramadhan akan segera berakhir. Usai sholat Ashar, Ali pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Ali disambut istrinya tercinta Fatthimah Az-Zahra.

Baca Juga: Buah Persik Memiliki Banyak Manfaat, Salah Satunya Bantu Turunkan Berat Badan

Ali kemudian ditanya sama Fathimah, " Kenapa engkau terlihat pucat, kekasihku ? Tak ada tanda-tanda keceriaan sedikitpun di wajahmu. Padahal sebentar lagi kita akan menyambut hari kemenanngan. " tanya Fathimah.

Ali hanya terdiam lesu. Sesaat kemudian Ali minta pertimbangandari Fathimah untuk mensedekahkan semua simpanan pangannya kepada fakir miskin. Kemudian Ali berkata," Hampir sebulan kita mendapat pendidikan dari Ramadhan bahwa lapar dan haus itu teamat pedih. " kata Ali.

Segala puji bagi Allah, yang sering memberi hari-hari kita dengan perut yang sering terisi. " lanjutnya.

Lalu sebelum takbir berkumandang, Ali mengeluarkan seluruh persediaan pangannya. Ada 3 karung kurma dan gandum.

Baca Juga: Sekjen Kemenkumham RI Minta Pegawai Jangan Pamer Hidup Mewah

Lalu Ali berkeliling pakai pedati dari ujung  kota sampai pelosok-pelosok untuk membagikan gandum dan kurma kepada fakir miskin dan yatim piatu.

Sementara istrinya Fathimah juga melakukan hal sama. Hal ini dilakukan Ali dan istrinya sampai tengah malam.

Esok harinya tibalah Hari Idul Fitri, Sayidina Ali naik mimbar dan berkhutbah di masjid. Isi dari khutbah tersebut adalah tentang orang-orang yang mendapat kan taqwa dari puasanya sebulan penuh.

Yaitu mereka yang peka hati nuraninya, sehingga menggerakan tangannya untuk peduli kepada sesama. Berbagi rezeki, berbagi kebahagiaan dan senyuman hangat.

Baca Juga: 8 Universitas Negeri Terfavorit di Indonesia dalam Pendaftaran SBMPTN 2022

Sebab kita sudah merasakan bahwa lapar dan dahaga itu sesuatu yang sangat berat. Jangansia-siakan Ramadhan. Karena di dalam bulan Ramadhan ada nilai-nilai tinggi untuk beempati kepada sesama.

Wallahu'alam Bisawab. ***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Muslim - Media Dakwah

Tags

Terkini

Terpopuler