Gerhana Bulan Total Diprediksi Terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021

- 20 Mei 2021, 21:11 WIB
Fase gerhana bulan total.
Fase gerhana bulan total. /Pexels/

PRIANGANTIMURNEWS– Gerhana bulan total adalah fenomena alam yang sangat jarang terjadi di Indonesia, bahkan kejadiannya tidak terjadi setiap tahun.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Nahdlatul Ulam Jepara, Jawa Tengah, Gerhana bulan diprediksi akan terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021 mulai pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB.

Seperti dilansir priangantimurnews.com dari NU Online, mengatakan gerhana bulan sendiri akan berlangsung selama 3 jam 8 menit mulai pukul 16.43 WIB sampai pukul 19.51 WIB.

Menurut Ilmu Astronomi, gerhana bulan terjadi saat bumi, bulan dan matahari bertemu dan benar-benar sejajar dalam satu garis lurus atau orbit yang sama.

Baca Juga: Kementerian PUPR Rampungkan Bendung Gerak Kanal Banjir Barat Semarang

Hal tesebut ditinjau dari perspektif tiga dimensi dengan bumi berada di tengah-tengah antara bulan dan matahari.

Sedangkan, dalam Khazanah Ilmu Falak, Gerhana bulan terjadi saat sama-sama berada di oposisi bulan-matahari, dimana bulan menempati salah di antara dua titik nodalnya, titik potong yang disebut titik khayali di langit.

“Gerhana bulan terjadi bersamaan dengan oposisi bulan-matahari (istikbal). Bulan menempati salah satu di antara dua titik nodanya, titik potong khayali di langit, sedangkan orbit bulan tepat memotong ekliptika (masir asy-syams), yakni bidang edar orbit bumi dalam mengelilingi matahari,” Jelas pemaparan yang dilansir dari NU Online.

Baca Juga: Empat Jurnalis Palestina Berbagi Pengalaman Mereka Saat Meliput Pemboman Terus-menerus Israel di Kota Gaza

Gerhana bulan juga sering terjadi pada malam hari, atau sore hari menjelang malam hari sekitar pukul 17.00 WIB sampai 19.00 WIB, dan tidak bisa disaksikan dalam waktu yang lama.

Sehingga, gerhana bulan hanya terjadi pada waktu singkat, dan sebagai umat muslim dianjurkan untuk melalukan sholat sunnah gerhana baik itu gerhana bulan atau gerhana matahari.

Peristiwa gerhana bulan ini juga tidak semua kawasan di Indonesia dapat melihatnya secara langsung dan utuh, hal ini diakibatkan oleh proses gerhana bulan yang terjadi dalam terbit dan tenggelamnya bulan sehingga adanya fase awal dan fase akhir.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Hadiri Pertemuan Antar Negara Bahas Tentang Konflik Palestina

Oleh karena itu, Gerhana bulan total yang terjadi di semesta alam ini dapat disaksikan oleh seluruh Negara di dunia ini, namun dalam kurun waktu yang berbeda-beda, dan bukan hanya disaksikan oleh Negara Indonesia saja.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah