Tiga Hadis tentang Hutang-Piutang dan Kewajiban Membayarnya!

- 9 April 2022, 21:17 WIB
Ilustrasi penukaran uang baru.
Ilustrasi penukaran uang baru. /Dzikri Abdi Setia/Seputarlampung.com

“Jiwa seorang mukmin tergantung karena hutangnya, sampai hutang itu dilunaskannya.”

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺭَﺟُﻞٍ ﻳَﺪَﻳَّﻦُ ﺩَﻳْﻨًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﻣُﺠْﻤِﻊٌ ﺃَﻥْ ﻻَ ﻳُﻮَﻓِّﻴَﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻟَﻘِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﺎﺭِﻗًﺎ

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.”

 

« مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ »

“Barangsiapa yang rohnya berpisah dari jasadnya dalam keadaan terbebas dari tiga hal, niscaya masuk surga: (pertama) bebas dari sombong, (kedua) dari khianat, dan (ketiga) dari tanggungan hutang.” (HR. Ibnu Majah II/806 no: 2412, dan At-Tirmidzi IV/138 no: 1573).

Demikian tiga hadis tentang kewajiban dan pentingnya membayar hutang agar selamat, karena tidak jarang hutang menjadi pemicu pertengkaran.

Ketika berhutang, hendaknya untuk berfikir, apakah hutang diperlukan untuk hal yang prinsiple dan mendesak. Jika tidak karena hal mendesak, sebaiknya menghindari hutang.**

Halaman:

Editor: Muhammad Adam Mubarok

Sumber: Apk Kumpulan Hadis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah