Akhirnya, Gubernur Khofifah Beri Kelonggaran Para Santri dan Pekerja Migran Indonesia untuk Bisa Mudik 2021

23 April 2021, 11:20 WIB
Para Santri di Berikan kelonggaran untuk mudik 2021. /Instagram @santritasik/

PRIANGANTIMURNEWS– Pemerintah telah memberi kelonggaran kepada para santri untuk melaksanakan umdik atau pulang kampung.

Hal ini di telah di tegaskan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, ia menyatakan telah memberikan kelonggaran bagi santri pondok pesantren untuk pulang ke rumahnya masing-masing selama lebaran.

Khofifah juga akan segera melakukan koordianasi lebih lanjut dengan Kementrian Agama (Kemenag).

Baca Juga: Doa Ramadhan Hari ke-11, Tanamkan Kecintaan Pada Kebaikan

"Para santri saat ini sudah libur, tidak ada pelajaran di pondok. Untuk kepulangannya akan kami koordinasikan juga dengan aparat kepolisian karena saat ini sudah mulai ada penjagaan di sejumlah daerah," ujarnya. Dikutip Priangantimurnews dari Antara News, Jumat 23 April 2021.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga menyatakan akan memberikan kelonggaran bagi Pekerja Migran Indonesia atau buruh migran asal Jatim dari berbagai negara untuk pulang mendekati hari raya Lebaran tahun ini.

"Mereka bukan pulang untuk mudik, tapi kontraknya sudah habis. Jadi harus pulang," ujar Gubernur Khofifah melalui sambutannya dalam rapat evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro secara virtual di Gedung Negara Grahadi, Kamis yang diikuti oleh Bupati/Wali Kota di wilayah Jatim, termasuk Pemkot Madiun.

Baca Juga: Irish Bella Genap Berusia 25 Tahun, Ini Pesan Sang Suami, Ammar Zoni

Untuk itu, Gubernur akan membahas lebih lanjut terkait kepulangan para buruh migran tersebut dengan pimpinan daerah yang di wilayahnya terdapat PMI. Khususnya, yang akan mengikuti kepulangan dalam waktu dekat.

Berdasarkan informasi BP2MI, ada sekitar 14 ribu buruh migran yang akan pulang ke wilayah Jatim tahun ini.

"Karenanya, perlu koordinasi lebih lanjut bersama bupati dan wali kota untuk kepulangan PMI ini," katanya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap kasus COVID-19 di Jatim dapat diatasi dengan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Serta, tidak ada penambahan kasus yang signifikan selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Untuk itu, diperlukan kedisiplinan warga Jawa Timur mematuhinya.

Baca Juga: Pemerintah Hentikan Impor Beras, Petani Minta Presiden Jokowi Fokus ke Pertanian

Sementara, Sekda Kota Madiun Rusdiyanto yang mewakili Wali Kota Maidi dalam rapat evaluasi PPKM mikro tersebut menyatakan siap mendukung kebijakan yang ditetapkan pemerintah provinsi maupun pusat.

Diharapkan, dengan kebijakan larangan mudik tersebut kasus COVID-19 di Kota Madiun dapat terus ditekan.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Kamis 22 April 2021, mencapai 2.171 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.936 orang di antaranya telah sembuh, 32 orang lainnya masih dalam perawatan, 60 orang isolasi mandiri, dan 143 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Terungkap, Penista Agama Joseph Paul Zhang Sempat Pinjem Uang Ke Mertua Miliaran hingga nama waktu SMA

Tambahan kasus per Kamis, konfirmasi baru ada 20 orang, sembuh 13 orang, dan meninggal dunia dua orang.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler