Novel Baswedan Beberkan Tim Penguji TWK

24 Mei 2021, 12:26 WIB
Mantan penyidik ssnior KPK beberkan tim penguji Test Wawasan Kebangsaan (TWK). / Instagram @rockygerung/

PRIANGANTIMURNEWS- Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan membeberkan isi dari Test Wawasan Kebangsaan (TWK) yang sebelumnya heboh menyerang ranah pribadi para pegawai KPK, ternyata bukan sekedar isu.

Senin 24 Mei 2021 dikutif, priangantimurnews.com dari laman akun pribadi Instagram @rockygerungfans yang diposting sekira pukul 12:00 WIB Minggu 23 Mei 2021 menyebutkan, pertanyaan yang justru dinilai menyinggung SARA dan nilai-nilai keberagaman, akhirnya dibeberkan ke publik.

"Bagaimana jika kamu harus buka Jilbab.. ? Klo kamu tolak kamu egois donk, mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan negara," kata, postingan akun Instagram @rockygerungfans.

Baca Juga: Anis Baswedan: Jangan Pernah kau Khianati Negeri Ini

"KITAB SUCI degan PANCASILA, mana yang lebih baik..? "Kamu udah Nikah..? mau gak Nikah sama saya. ??

"Saat dipanggil untuk test, terus apa aja yang dipertanyakan dalam test tersebut," tanya Karni Ilyas kepada Novel Baswedan

Novel mengatakan kalau pertanyaan yang dilayangkan kepada dirinya masih terbilang normatif terkait dengan tugas pokok dan fungsi di KPK.

Namun ada pertanyaan yang menjurus ke arah ranah pribadi yang harusnya tidak ditanyakan. Ada kawan-kawan yang lain ditanya hal sedikit menyerang kepentingan beragamanya.

Baca Juga: Anggota TNI di Sidoarjo Dikeroyok Belasan Preman Tak Dikenal

Contohnya, "nih perempuan ditanya. Bagaimana kalau kamu harus buka jilbab. Ini kan menurut saya gak ada wawasan kebangsaan terkait hal itu," kata, Novel.

Terus pegawai perempuan itu menjawab bahwa tidak ada permintaan tersebut di dalam KPK. Jika pun ada permintaan untuk membuka jilbab, dia pasti akan menolaknya.

Novel menirukan jawaban penguji, kalau kamu tolak berarti kamu egois dong karena mementingkan kepentingan sendiri daripada negara.

Selain itu ada pertanyaan mengenai pilihan kitab suci atau pancasila, pegawai disuruh menentukan pilihannya mana yang lebih baik.

Baca Juga: Pasca Pengoroyokan Anggota, Pimpinan TNI Cek TKP

"Ada lagi pertanyaan, kenapa kamu belum nikah? Kamu mau nikah nggak sama kita? Dan segala macam, hal begitu kan melecehkan," beber Novel.

Kan itu bukan dikotomi yang harus dipertentangkan dan kita semua paham bahwa bukan seperti itu lah yang terjadi.

Kata, Novel, pertanyaan semacam itu tidak bisa ditanyakan dalam test wawasan kebangsaan.

"Untuk itu pegawai yang merasa dilecehkan melaporkan kepada Komnas Perempuan dan Komnas Ham untuk melakukan investigasi," katanya.

Baca Juga: Tim Patroli Kapal Polisi Anis Madu Gagalkan Diduga Penyelundup Narkoba

"Ya over sekali kalau tanya pilih kitab suci atau Pancasila," kata Karni Ilyas.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler