PRIANGANTIMURNEWS - Sebuah video saat presiden Joko Widodo masih muda beredar di media sosial instagram @ibunegara_id.
Dalam unggahan itu, menggambarkan Jokowi kesederhanaan keluarga besar Joko Widodo.
Dari foto yang dipasang tersebut, tak ada yang menunjukkan Presiden Joko Widodo dari kelurga kaya raya. Semua terlihat sederhana dan apa adanya.
Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Izinkan Dirinya Jadi Presiden 1 Tahun, Hal Ini yang Akan Dilakukan
Jokowi dalam foto itu mengenakan baju lengan panjang warna bersama dengan ibu, nenek dan saudara-saudaranya.itu seorang insinyur (kehutanan).
Selanjutnya instagram @ibunegara_id seperti dikutip priangantimurnews.com juga memposting video Jokowi saat pidato.
Dalam video tersebut Jokowi mengatakan,"Saya lahir dan tumbuh dari keluarga sangat sederhana. Bapak saya pernah jualan kayu dan bambu, bapak saya juga pernah nyambi sebagai sopir. Kami pernah tinggal di bantaran sungai" ujar Jokow dalam video itu.
Baca Juga: 8 Jenis Vaksin Ini Digunakan di Indonesia, Kenali Gejala Efek Samping Pasca Penyuntikan atau KIPI
Namun karena kegigihnanya, Jokowi bisa jadi pengusaha mebel sukses.
Dua kali jadi Walikota Solo. Sekali jadi Gubernur DKI Jakarta. Dua kali jadi Presiden RI.
Mungkin karena riwayat hidup itulah yang membuat berbagai lembaga dalam dan luar negeri ingin memberinya gelar "(Doktor) Honoris Causa". Dan yang mencengangkan ternyata Jokowi menolak pemberian itu sebanyak 21 kali.
Baca Juga: Niluh Djelantik Protes pada Gubernur Bali, Mengapa Ada Diskriminasi Pekerja Event Perempuan
Penolakannya itu bukan karena kesombongan, namun lebih karena tanggung-jawab moralnya yang merasa berat harus menjaga gelar kehormatan itu.
"Buat saya berat itu. Saya ini orang bodoh kayak gini. Berat lho, jangan sampai kita mendapatkan sesuatu yang sebenarnya kita belum layak. Saya pikir-pikir dulu, ini berat." demikian suatu kali Jokowi menjelaskan.
Nampaknya ini bukan cuma soal kerendahan hati seorang Jokowi, tapi lebih karena dia telah menemukan dirinya, "jati diri"nya.
Baca Juga: Ngaku Mau Berikan Bansos, Seorang Pemuda Malah Curi Emas
Orang yang telah menemukan jati dirinya, tak merasa perlu lagi gelar, predikat, atribut, status.
Sebab jati diri itu sendiri adalah "gelar" paling bermartabat dan terhormat bagi seorang manusia. "Temukan jati dirimu," pesan dari ibu negara.***