Menggegerkan! Aktifis Irma Hutabarat Ungkap Hal yang Tak Terduga Kepada Ferdy Sambo

16 September 2022, 18:19 WIB
Tangkapan layar YouTube Seputar Indonesia/ Irma Hutabarat bukan-bukaan soal Ferdy Sambo /

PRIANGANTIMURNEWS - Salah satu hal yang sangat disorot publik dalam kasus kematian Brigadir J adalah potensi penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Ferdy Sambo.

Bahkan beberapa pihak penuding Sambo sangat ditakuti sampai menyebabkan perjalanan kasus begitu berbelit.

Salah satu yang blak-blakan membahas hal tersebut adalah aktivis wanita Irma Hutabarat.

Baca Juga: Muhammad Agung Hidayatullah Dibebaskan, Prihatin: Saya Bersyukur Anak Saya Sudah Dipulangkan

Bahkan dalam podcastnya bersama Refly Harun, Irma terang-terangan mengungkap dugaan adanya kesepakatan yang membuat istri Sambo, Putri Candrawathi tidak kunjung ditahan, meski telah berstatus tersangka.

"Itu mungkin salah satu dari dealnya", ujar Irma pada Kamis 15 September.

"Don't touch my wife I will people watch you do, dia punya listnya dong, semua petinggi-petinggi, jadi dia punya list siapa saja, yang sudah terima apa saja, saya pikir itu sangat powerful", sambung Irma.

Bahkan Irma kembali mengingatkan soal pengakuan beberapa pihak yang menyebutkan seberapa berkuasanya Ferdy Sambo.

Baca Juga: Hacker Bjorka Murka, Diduga Polisi Salah Tangkap Dua Pemuda Tak Berdosa

"Makanya bolak-balik kan Mahfud MD bilang ini luar biasa kuasanya Kaisar Sambo", katanya.

Aktivis yang pernah aktif menjadi jurnalis itu menyebut Sambo sangat mementingkan pencitraan.

Ada beberapa hal yang diincar Sambo seperti agar tidak dijadikan tersangka kasus penembakan Brigadir J.

Karena itulah skenario awalnya menempatkan Bharada E sebagai eksekutor utama penembakan Brigadir J.

Baca Juga: Kasus Subang Terkini : Satu Tahun Belum Terungkap, Sandiwara YP dan YS Mulai Terbongkar? Cek Faktanya

Meski begitu, skenario tersebut mulai rontok setelah satu persatu tersangka berbalik arah mulai dari Bharada E hingga Bripka RR.

"Soal citranya tuh yang harus dia jaga bagaimana supaya satu, dia tidak ditahan, dua, tidak pakai baju tersangka", tutur Irma.

Jadi soal pencitraan yang sangat penting itu harus menjadi bagian dari kesepakatan.

Kesepakatan bahwa tetap terjaga harkat dan martabat sebagai seorang Nyonya Jenderal, tetap pakai baju bagus, tas bagus dengan tidak mau disamakan dengan tahanan atau tersangka lainnya, sambungnya.

Diakui Irma keistimewaan yang diterima Putri seperti tak ditahan sampai bisa hadir dengan pakaian putih-putih di rekonstruksi adegan membuat keluarga Brigadir J juga kesal.

Roslin Simanjuntak bilang, ini gimana sih rekonstruksi kayak mau kondangan pakai tas bagus, pakai baju bagus, seolah-olah bukan tersangka, dan itu penting loh, pungkas Irma.

Kuasa hukum Brigadir J juga ungkap Mabes Polri ciut hadapi kasus Ferdy Sambo.

Johnson Simanjuntak mengungkap Mabes Polri bahkan sampai dibuat ciut karena kuatnya cengkraman geng Ferdy Sambo yang disebut-sebut dibekingin banyak nama penting tersebut.

Baca Juga: Kasus Subang Hari Ini, Yosep Geram! Sandiwara YS, D dan YT Semakin Terlihat? Cek Faktanya

"Sudah puluhan tahun kami ke Mabes Polri tapi kali ini kami datang udah agak kaget kenapa penjagaan ketat dan bukan seperti biasa mulai turun Brimob dengan senjata di bawah pakai loreng dijaga di mana-mana, saya kan kaget", terang Johnson di podcast Refly Harun.

Situasi tak biasa ini pun membuat Johnson menanyai sejumlah pihak di Mabes Polri yang malah semakin menunjukan seberapa takutnya mereka.

"Saya tanya kenapa ini Bos, kenapa sampai harus kayak gini, dijawab, hati-hati kita sendiri juga bahaya makanya ini bang jadi kami mohon tolonglah.

Kata Johnson, masa sih ini Mabes, tapi kalian terancam begitu? Dijawab "ya pokoknya sudah jangan ngomong gede-gede Bang yang penting ini jalan".

Baca Juga: Geger! Kamaruddin Ungkap 2 Alasan Dibalik Para Jenderal Takut dengan Ferdy Sambo, Kaki Tangan Porli?

Anda bisa bayangkan polisi di Mabes begitu bagaimana kita yang sipil yang datang dari luar, tambahnya.

Pengacara Brigadir J Kamarudin Simanjuntak kembali membuka fakta mengejutkan mengenai Ferdy Sambo saat menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Ferdy Sambo sebagai polisinya polisi adalah penentu nasib Jenderal lainnya, maupun polisi dengan jabatan di bawahnya.

Ferdy Sambo memiliki catatan setiap anggota polisi, catatan ini dimanfaatkan untuk personel yang ingin naik jabatan.

Hal itu dikatakan Kamarudin Simanjuntak usai mendapat aduan dari seorang Brigadir Jenderal Polisi atau BJP.

Baca Juga: Inilah Karir, Prestasi, dan Keterlibatan AKBP Jerry Raymond Siagian Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

"Waktu itu saya sedang di Medan, dihubungi oleh seorang BJP" kata Kamarudin Simanjuntak melalui channel YouTube Uya Kuya.

Kamarudin mengatakan bahwa Jenderal polisi tersebut mengucapkan terima kasih pada Kamaruddin Simanjuntak.

"Dia berdiri dengan sikap yang sempurna, bahkan istrinya pun disuruh berdiri dengan sikap sempurna menghadap saya dan memanggil saya komandan, swalnya saya kira bercanda", ujar Kamarudin Simanjuntak.

"Dia berterima kasih dan menangis dia mengaku diperas hingga 2,5 miliar rupiah", cerita Kamaruddin Simanjuntak.

Menurut Kamarudin BJP tersebut awalnya ingin naik pangkat dari Kombes dan menduduki jabatan tertentu untuk mendapat apa yang diinginkannya.

Ferdy Sambo melakukan pemerasan dengan meminta setoran 2,5 miliar rupiah.***




Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Seputar Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler