PRIANGANTIMURNEWS - Kasus perundungan di sekolah bukan kasus yang baru. Kasus perundungan disekolah sering terjadi di berbagai daerah atau Provinsi di Indonesia.
Hal itu terjadi seperti yang dialami oleh salah satu siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Jenggolo Malang Jawa Timur yang viral di media sosial Instagram.
Dalam pantauan video di Instagram. MWF terlihat sedang kritis hingga di pasang selang impusan di Rumah Sakit.
Baca Juga: Allahu Akbar! Anak 5 Tahun Selamat Setelah 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa di Cianjur
Nasib yang dialami oleh MWF akibat perundungan. Lantas siapa yang mesti disalahkan? Dan siapa yang harus diminta pertanggungjawabkan, pihak sekolah, pelaku atau siapa?
"Diketahui korban berinisial MWF (dianiaya oleh kakak kelasnya diduga siswa kelas 6 di sekolah yang sama."kata orangtua korban bernama Edi.
Edi menyebut, kejadian penganiayaan yang dilakukan secara dikeroyok di SDN 1 Jenggolo, di depan Bendungan Sengguruh.
Baca Juga: Kemenag Siapkan Bantuan dan Layanan Trauma Healing untuk Korban Gempa Cianjur
'Jadi pada saat di parkiran, anak saya diseret tiga atau empat siswa lain. Yang jelas diseret ke Bendungan Sengguruh di depan sekolah, kemudian dianiaya di situ."ujar Edi.
Anak saya pada saat kejadian kata Edi, sama pelaku ditendang kepalanya, dadanya, hingga mengalami sesak napas.
Diungkapkan Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik membenarkan kejadiaan penganiayaan yang dilakukan secara dikeroyok.
“Kejadiannya pada Jumat 11 November 2022 lalu. Terjadi di kawasan tidak jauh dari sekolah korban dan pelaku.” kata Ahmad.
Baca Juga: Penghadang Ambulans Pembawa Bantuan Gempa Diperiksa Polisi
Setelah dianiaya, korban ditinggalkan para pelaku di sekitar lokasi kejadian.
Kemudian korban ditemukan dalam keadaan lemas oleh seorang kakek pencari rumput.
Setelah dianiaya kakak kelasnya, MWF mengeluh sakit perut, muntah-muntah, dan sakit kepala.
Lalu MWF dilarikan ke rumah sakit terdekat.***