Kasus Positif Melandai, Benarkah COVID-19 di Indonesia Masuk Endemi? Ini Kata Wiku Adisasmito

27 Desember 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Indonesia menuju endemi./Pexels /

PRIANGANTIMURNEWS- Tiga tahun terakhir merupakan tahun yang cukup menantang bagi Indonesia.

Semenjak berstatus pandemi, banyak aspek yang terkena dampaknya. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat tapi juga mempengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan juga kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Ketika varian Delta masuk ke tanah air, tercatat kasus harian mencapai 56 ribu. Saat itu, menurut Presiden Jokowi hampir 80 persen menteri menyarankan untuk memberlakukan kembali lockdown.

Baca Juga: Jokowi Akan Larang Jual Rokok Ketengan, Warga Tasik Sampaikan Keluh Kesah

Jika hal itu disetujui Presiden, maka Indonesia tidak akan seperti hari ini.

Setelah varian Delta, varian Omicron menyusul dengan puncaknya mencapai 64 ribu kasus harian. 

Di sisi lain kebutuhan APD dan oksigen yang kurang juga jumlah pasien yang berlebih di rumah sakit.

Masa krusial ini telah dilalui dengan tenang, sehingga situasi yang sulit itu bisa dikelola dengan baik.

Baca Juga: BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga Tahun Baru 

Hal ini dibuktikan dengan pernyataan Presiden Jokowi mengenai wacana penghentian kebijakan PPKM.  

Wacana penghentian PPKM ini didasari oleh angka imunitas penduduk yang sudah tinggi.

Meskipun selama ini tetap ada kenaikan kasus di setiap varian baru tetapi angka pasien yang masuk rumah sakit dan harus dirawat di ICU hingga yang meninggal tetap landai.

Epidemiolog UI Pandu Riono mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah berhasil meningkatkan cakupan vaksinasi sampai di atas 70 persen.

Baca Juga: 'MAMA' Menjadi MV Grup ke-13 EXO Yang Mencapai 100 Juta Views di YouTube

Kemudian menurut hasil survei sirologi bulan Juli 2022, mengindikasikan bahwa 98 persen penduduk Indonesia sudah mempunyai antibodi.

Hal sejalan juga dinyatakan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.

Ia mengatakan bahwa Indonesia sudah masuk fase endemi. Hal itu karena kasus COVID-19 sejak awal tahun 2022 terus melandai.

Diketahui kasus COVID-19 di Indonesia terus menurun dengan puncak kasus berlangsung di pertengahan November 2022 sekitar 8.000 kasus per hari tapi itu kenaikan itu terjadi hanya satu hari.

Baca Juga: Kemenag Buka Lowongan PPPK 2022, Berikut Jadwal, Syarat, Kriteria dan Formasi

Kemudian setelah itu turun terus sampai dengan sekarang bahkan sudah kadang-kadang dibawah 1.000 kasus.

Meskipun demikian, Wiku menjelaskan pencabutan status pandemi COVID-19 ada di tangan WHO.

Hal itu karena kondisi pandemi COVID-19 di berbagai dunia tidak sama seperti di Indonesia saat ini.

Baca Juga: PIALA AFF: Skuad Garuda Siaga, Pasukan Gajah Perang Bisa Jadi Sandungan

"Jadi kalau menurut saya kalau melihat dari gambaran kasus sejak dari awal tahun 2022 yang terus melandai terus sampai dengan sekarang sebenarnya kita sudah bisa dikatakan endemi. Namun dunia kan masih pandemi, karena ada negara-negara yang tidak seperti kita. Jadi selesai di Indonesia belum tentu selesai di tempat yang lain tapi kalau semuanya selesai, nanti WHO pasti akan mencabut (status) pandeminya," tutur Wiku Adisasmito seperti yang dikutip dari Instagram @buddykuofficial Selasa, 27 Desember 2022. 

Dengan demikian, meskipun kasus COVID-19 bisa dikatakan terkendali, Indonesia tetap harus fokus pada vaksinasi karena ini menjadi kunci untuk mempertahankan tingkat imunitas penduduk sampai nantinya Presiden Jokowi akan menyatakan pencabutan status.***

Sumber: Instagram @buddykuofficial

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler