Ferdiansyah Singgung Warisan Budaya di Tasikmalaya Harus di Lindungi

25 September 2023, 06:00 WIB
Warisan Budaya di Tasik Harus di Lindungi. /Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN/

PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia merupakan negara yang paling kaya akan warisan budaya dari leluhur. Namun budaya yang dimiliki masih membutuhkan perhatian dari berbagai pihak termasuk pemerintah.

Melindungi warisan budaya, untuk kemajuan budaya di Indonesia, tidak dibatasi dengan daerah atau Kota Kabupaten yang ada di Indonesia. Budaya merupakan warisan para leluhur yang harus kita lindungi.

"Dalam menyikapi masalah warisan budaya pemerintah telat, kurang cermat dalam mencatat warisan budaya," kata Ferdiansyah, S.E.,M.M. dalam kegiatan melindungi warisan budaya di Bale Room Hotel Horison Minggu 24 September 2023.

Baca Juga: Batik Pasarkolot Warisan Budaya Lokal yang Tetap Bertahan

Di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya warisan budaya sangat banyak selain tukang kredit juga petarung. Kalau untuk warisan budaya harta benda, salah satunya, kelom geulis, payung geulis, bordir, batik, dan lainnya.

Bangunan Cagar budaya di Tasikmalaya salah satunya Kantor Kodim 0612 Tasikmalaya, bangunan FKPPI, Stasiun Kereta Api, Pihara, Hotel Sunda, Situs Linggayoni.

Selain itu bangunan Bank Bukopin, Monumen Koprasi, Monumen Siliwangi, Tugu peteran di Jalan Pasar Wetan, Kantor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Baca Juga: Pj Wali Kota Tasik dan LH Tutup TPS Depan SDN Argasari

"Jadi masih banyak warisan budaya di Kota/Kabupaten Tasikmalaya cagar budaya, bangunan budaya, situs budaya yang harus di pelihara dan di lindungi oleh kita dan juga pemerintah," ujar Ferdiansyah.

"Kota Tasikmalaya dalam menjaga, mengangkat warisan budaya, ada tiga poin diantaranya, bisa ngajega, ngajiga dan ngajega," kata Kadisporabudpar, Dedi Mulyana.

Budaya itu dipelajari, budaya itu adalah produk sosial, budaya itu diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca Juga: Plt Wali Kota Tasik Sudah Terima SK Salinan, Tinggal Nunggu Jadwal Pelantikan

Ada hal unik budaya zaman sekarang dengan perkembangan teknologi yang tidak bisa kita pungkiri. Orang semua mempunyai teknologi yang setiap hari digunakan. 

Disitulah datang budaya budaya dari luar negeri, contohnya KPOP. Sampai kemarin ada event di Jakarta, tapi bagus disitu ada akulturasi. 

Jadi sekarang itu bagaimana kita mempromosikan budaya. Selain ada cosplay cosplay seperti budaya Jepang. Mungkin kita pikirkan kedepannya kita padukan dengan batik atau budaya dari daerah kita. 

Baca Juga: Pj Wali Kota Tasikmalaya Tinjau Kebakaran Pasar Besi , Cheka : Tak Ada korban Jiwa, Tapi 151 Kios Hangus

Kita harus respek dengan budaya sendiri, supaya dalam budaya kita itu pertama kita bisa menjaga dan melestarikan budaya serta budaya bisa dijadikan identitas kita sendiri dan bangsa, baik bertutur kata, bersikap, dan lain lain. 

Budaya membentengi diri dan generasi, budaya budaya yang negatif khususnya yang datang dari luar. 

Yang terakhir itu ngajago, yaitu menjadi jagoan di rumah atau daerah sendiri, bahkan bisa berinvasi ke negara yang lain. 

Baca Juga: Purna Bakti, Lepas Sambut Wali Kota Tasikmalaya

Kita tahu kalau yang paling gampang itu mencontohkan nya seperti makanan contohnya rawon atau rendang. 

Rendang itu selama 7 hari berturut-turut menjadi makanan terenak di dunia versi internasional. 

Rawon juga menjadi daftar pertama sup ter enak di dunia. Itu juga warisan budaya di negara kita. Kemudian pisang goreng juga menjadi dessert atau makanan penutup yang terenak atau terbaik di dunia. 

Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf Lantik dan Ambil Sumpah Jabatan 129 ASN

Kami pemerintah kota tahun ini Perda Kebudayaan akan disahkan. Ini akan menjadi pintu gerbang bagaimana kita melaksanakan program atau kegiatan yang berdasarkan kebudayaan, khususnya kemajuan kebudayaan.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler