Rutin Olahraga Tak Bisa Sesuka Hati, Agar Badan Sehat Bugar

- 16 Desember 2020, 08:15 WIB
Menjaga kesehatan dengan berolahraga
Menjaga kesehatan dengan berolahraga /PRIANGANTIMURNEWS/AGUS/pixabay
PRIANGANTIMURNEWS- Zaini K Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia spesialis kedokteran olahraga menekankan, sangat begitu pentingnya berolahraga sekaligus memperhatikan keseimbangan energi guna menjaga badan terap bugar. Apalagi dalam kondisi pandemi.
 
Ia mengatakan, untuk menjadi bugar, kita harus memperhatikan keseimbangan energi tubuh dan aktif olahraga fisik. Dalam siaran persnya, Selasa, 15 Desember 2020.
 
 
Melakukan olahraga yang rutin secara teratur dan intensitasnya diutamakan harus dilakukan secara berkala dan bertahap.
 
"Jadi tidak melakukan olahraga sesuka hati, kadang berat sekali besoknya ringan dan seterusnya. Ini justru berdampak tidak baik," ujar dia. Sebagaimana dilansir Priangan Timur News dari Antara dengan artikel yang berjudul 'Agar tubuh bugar, olahraga harus tak bisa sesuka hati'
 
Dalam kesempatan berbeda, pakar kesehatan jantung dan pembuluh darah, Vito A. Damay merekomendasikan olahraga di luar ruang seperti berlari, bersepeda atau sebatas jalan cepat selama 30 menit setiap hari.
 
"Lari, jogging, sepedahan, jalan cepat lakukan saja. Durasi 30 menit sekali olahraga setiap hari kalau bisa. Kalau enggak bisa ya sejam tiga kali seminggu minimal. Tergantung lebih mudah mana," kata Vito yang mengambil spesialisialisasi jantung dan pembuluh darah itu.
 
"Setengah jam sehari setiap hari menurutku malah enak ya. Setengah jam saja kan dibanding 24 jam sehari harusnya mudah saja," imbuh dia.
 
Baik Zaini maupun Vito mengingatkan Anda tetap menerapkan protokol kesehatan yakni mengenakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh permukaan benda.
 
"Protokol kesehatan sifatnya wajib dipatuhi dalam keadaan apa pun, namun olahraga atau aktivitas fisik jangan sampai dilupakan, karena mendukung kesehatan dan fungsi imunitas yang prima. Berolahragalah dengan memperhatikan kaedah yg berisiko rendah terhadap penyakit pandemi (prokes)," demikian kata Zaini.***
 

Editor: Agus Kusnanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah