Kecelakaan Kerja di Indonesia Masih Tinggi, Menaker Canangkan Bulan K3

- 12 Januari 2021, 23:28 WIB
MENTERI Tenaga Kerja, Ida Fauziyah
MENTERI Tenaga Kerja, Ida Fauziyah /ANTARA FOTO/

PRIANGANTIMURNEWS - Kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi.

Untuk itu Menaker rencananya akan melakukan pencanangan bulan K3.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merujuk data BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2019 terdapat 114 ribu kasus kecelakaan kerja.

Baca Juga: 26 Korban Longsor Cimanggu Belum Ditemukan, Bupati Sumedang Tetapkan Darurat Longsor

Tahun 2020 angka ini meningkat, di mana pada rentang Januari hingga Oktober 2020, BPJS Ketenagakerjaan mencatat terdapat 177 ribu kasus kecelakaan kerja," kata Menaker saat pencanangan Bulan K3 Nasional,  yang dipusatkan di Kilometer Nol, Sabang, Provinsi Aceh, Selasa (12/1/2021).


Seperti diketahui, setiap tahun, Indonesia memperingati Bulan K3 Nasional pada 12 Januari sampai 12 Februari.

Bulan K3 Nasional Tahun 2021 mengusung tema "Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Dan Berbudaya K3 Pada Semua Sektor Usaha." 

Baca Juga: Lokasi Longsor Sumedang Selain Rawan Longsor Juga Rentan Gerakan Tanah


Dikutip Priangantimurnews dari Pikiran Rakyat, Menaker menyebut bahwa tema peringatan Bulan K3 Nasional Tahun 2021 menjadi semangat dan langkah awal seluruh stakeholder ketenagakerjaan untuk membudayakan kesadaran budaya K3 di semua sektor industri, guna meminimalkan kecelakaan kerja.

"Tema ini menjadi sangat relevan sebagai upaya mengingatkan dan mendorong secara bersama-sama untuk menerapkan budaya K3," kata Menaker.


Ida menyebut, untuk terciptanya K3 unggul, yaitu K3 yang menjadi budaya di lingkungan kerja atau industri, ada tiga hal yang harus terpenuhi. Pertama, komitmen dan kepemimpinan manajemen.

Baca Juga: Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan di Perairan Pulau Seribu

Kedua, keterlibatan pekerja/buruh. Ketiga, tersedianya akses untuk memberikan masukan, kritik dan saran untuk perbaikan K3.


"Adalah penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia melihat korelasi antara investasi pada K3 dan kinerja. Perusahaan yang meningkatkan investasi di bidang K3, tingkat kecelakaan akibat kerja akan menurun," lanjut Menaker.


Pada tahun 2020, lanjut dia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pelaksanaan K3 secara nasional.

Baca Juga: Hasil Pengembangan Penemuan Pohon Ganja, Satnarkoba Polres Ciamis Periksa 4 Orang Warga

Di antaranya, menyempurnakan peraturan perundang-undangan serta standar di bidang K3, termasuk menyesuaikan pelaksanaan K3 pada masa pandemi; dan meningkatkan peran pengawas bidang K3 dalam pembinaan, pemeriksaan serta penegakan hukum di bidang K3.


Pihaknya, kata Ida, juga telah meningkatkan kesadaran dan peran berbagai pihak; meningkatkan peran serta Indonesia dalam forum-forum regional dan internasional dalam bidang K3; dan menyempurnakan pelaksanaan pengawasan, informasi dan layanan K3 berbasis digital.


"Selain itu, selaku Menteri Ketenagakerjaan, ada banyak kebijakan yang telah saya buat dalam menghadapi pandemi covid-19. Di antaranya Keputusan Menteri tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi," katanya.

Baca Juga: 12 Orang Pegawai Samsat di Pangandaran Positif Covid-19


Dalam pidatonya, Menaker Ida juga menyampaikan strategi nasional K3 yang akan ditetapkan pemerintah yaitu Promosi K3 Nasional, Penguatan Kapasitas Sumber Daya K3, Pengawasan dan Penegakan Hukum Norma K3, Penguatan Sistem Pelaporan dan Manajemen, Informasi K3 Nasional, serta Penguatan Koordinasi, Sinergi dan Kolaborasi K3.


Untuk menyederahanakan pemahaman dalam mengimplementasikan K3, Menaker Ida juga mengenalkan 3N yaitu Nihil Kecelakaan Kerja, Nihil Pelanggaran Norma K3, dan Nihil Penindakan Hukum K3.

"3N harus menjadi target capaian bagi kita semua dan kita semua harus mensosialisasikannya sehingga budaya K3 akan semakin tersebar luas di masyarakat," katanya.

Baca Juga: Sriwijaya Air Siap Fasilitasi Kebutuhan Keluarga penumpang Selama Proses identifikasi


Baru Sembuh

Menaker Ida Fauziyah dimetahui baru sembuh dari Corona Covid-19. Sebelumnya pada awal Desember 2020, Ida dinyatakan positif covid-19 tanpa gejala.

“Alhamdulillah, ibu (Menaker) sudah sehat dan pulih,” kata Kepala Seksi Pemberitaan Humas Kemnaker, Dicky Risyana.


Usai dinyatakan sembuh, Menaker Ida Fauziyah langsung tancap gas untuk bekerja dan sudah melakukan kunjungan kerja ke Sabang, Aceh.

Baca Juga: Puluhan Jenazah Korban Pesawat SJ 182 Ditemukan

Menurut Dicky, ketika masih dinyatakan positif covid-19, Menaker tampak hadir secara daring dalam berbagai webinar dalam keadaan baik, karena dia merupakan orang yang tidak ada gejala dan tetap menjalankan kegiatannya secara daring sembari isolasi mandiri.***
(Satrio Widianto/Pikiran Rakyat)

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah