Pemerintah Persiapkan Aturan untuk Perkuat Tracing Covid-19

- 3 Februari 2021, 19:07 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. / Twitter/@airlangga_hrt

PRIANGANTIMURNEWS - Pemerintah terus berjibaku menangani pandemi Covid-19 dengan beragam cara, salah satunya mengintensifkan testing, tracing, dan treatment (3T) untuk mengurangi penyebaran dan penularan.

Setelah meluncurkan aplikasi PeduliLindungi, aplikasi digital yang bisa membantu pelacakan Covid-19. Kini pemerintah menyiapkan instruksi presiden (Inpres) untuk memperkuat tracing melalui program tersebut.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden akan mempersiapkan intruksi presiden sehingga aplikasi PeduliLindungi bisa digunakan dengan efektif untuk mengontrol mereka yang terpapar Covid-19 secara digital.

Baca Juga: 8 Hal yang Dapat Kamu Kontrol, Perhatikan Sikapmu dan Kebiasaanmu

"Sehingga bisa di-trace gerakan-gerakan dan mereka yang bisa potensi terkait dengan penularan," terang Airlangga dalam keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna (SKP) mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 dan Tindak Lanjut Program Vaksinasi, di Jakarta yang dikutip dilansir Priangantimur dari  kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Rabu, 3 Februari 2021.

Ia menandaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga akan menambah petugas tracing di lapangan dan akan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Bahkan dalam rapat kata Airlangga, Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan percepatan dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

"Presiden selanjutnya mendorong agar vaksinasi bisa ditingkatkan, baik dari segi volume maupun dari segi waktu sehingga herd immunity cepat bisa dapat dilaksanakan," tandasnya.

Baca Juga: 5 Skill Mahal yang Murah untuk Dimiliki, Perusahaan Besar Mencari Pegawai yang Seperti Ini

Pelaksanaan vaksinasi tersebut, kata dia, dilakukan pemerintah dengan berbasiskan data serta mempertimbangkan daerah dengan risiko penularan tinggi.

"Zona padat, wilayah density tinggi, mobilitas yang tinggi, dan juga interaksi yang tinggi itu menjadi pertimbangan, juga terkait dengan kegiatan-kegiatan pada sentra perekonomian," paparnya.

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x