AS Memblokir Upaya Junta Myanmar untuk Mengosongkan Akun Fed New York Senilai 1 Miliar Dollar

- 5 Maret 2021, 20:14 WIB
Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, berbicara dalam siaran media di Naypyitaw, Myanmar 8 Februari 2021.
Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, berbicara dalam siaran media di Naypyitaw, Myanmar 8 Februari 2021. /Reuters/

PRIANGANTIMURNEWS- Penguasa militer Myanmar berusaha untuk memindahkan sekitar 1 miliar dollar yang ditahan di Federal Reserve Bank of New York beberapa hari setelah merebut kekuasaan pada 1 Februari, mendorong pejabat AS untuk membekukan dana tersebut.

Transaksi pada 4 Februari atas nama Bank Sentral Myanmar pertama kali diblokir oleh pengamanan Fed. Pejabat pemerintah AS kemudian berhenti menyetujui transfer sampai perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Joe Biden memberi mereka otoritas hukum untuk memblokirnya tanpa batas waktu.

Seorang juru bicara Fed New York menolak berkomentar tentang pemegang rekening tertentu. Departemen Keuangan AS juga menolak berkomentar.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kabinet Indonesia Maju Mirip Kabinet HIPMI

Upaya tersebut, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, dilakukan setelah militer Myanmar melantik gubernur bank sentral baru dan menahan pejabat reformis selama kudeta.

Itu menandai upaya nyata para jenderal Myanmar untuk membatasi sanksi internasional setelah mereka menangkap pejabat terpilih, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi, yang memenangkan pemilihan nasional pada November. Tentara merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan, dan mengklaim bahwa komisi pemilihan telah dibubarkan.

Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, dan Inggris telah mengeluarkan sanksi baru setelah kudeta dan tindakan keras mematikan yang dilakukan tentara terhadap para demonstran.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi 2021, Jokowi: Manfaatkan Produk Dalam Negeri

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Kamis bahwa sedikitnya 54 orang telah tewas sejak kudeta. Lebih dari 1.700 orang telah ditangkap, termasuk 29 wartawan.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah