Tiga Negara Eropa Menangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca di Tengah Kekhawatiran yang Serius

- 16 Maret 2021, 08:37 WIB
Seorang Guru di Jerman saat menerima Vaksin COVID-19 AstraZeneca pada hari Jumat, 5 Maret 2021.
Seorang Guru di Jerman saat menerima Vaksin COVID-19 AstraZeneca pada hari Jumat, 5 Maret 2021. /Twitter/@Reuters/

Baca Juga: Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran Siapkan 18,9 miliar Untuk Perbaikan Bendungan dan Irigasi

Austria dan Spanyol telah berhenti menggunakan batch tertentu dan jaksa penuntut di wilayah utara Italia Piedmont sebelumnya menyita 393.600 dosis setelah kematian seorang pria beberapa jam setelah dia divaksinasi. Itu adalah wilayah kedua yang melakukannya setelah Sisilia, tempat dua orang tewas tak lama setelah divaksinasi.

WHO mengimbau negara-negara untuk tidak menghentikan vaksinasi terhadap penyakit yang telah menyebabkan lebih dari 2,7 juta kematian di seluruh dunia.

Direktur Jenderal WHO Tedros mengatakan ada sistem untuk melindungi kesehatan masyarakat.

"Ini tidak berarti peristiwa-peristiwa ini terkait dengan vaksinasi COVID-19, tetapi ini adalah praktik rutin untuk menyelidikinya, dan itu menunjukkan bahwa sistem pengawasan berfungsi dan kontrol yang efektif sudah ada," katanya kepada media briefing.

Inggris mengatakan tidak memiliki kekhawatiran, sementara Polandia mengatakan manfaatnya lebih besar daripada risiko apa pun.

EMA mengatakan bahwa per 10 Maret, total 30 kasus pembekuan darah telah dilaporkan di antara hampir 5 juta orang yang divaksinasi dengan suntikan AstraZeneca di Wilayah Ekonomi Eropa, yang menghubungkan 30 negara Eropa.

Michael Head, peneliti senior kesehatan global di University of Southampton, mengatakan keputusan oleh Prancis, Jerman, dan lainnya tampak membingungkan.

"Data yang kami miliki menunjukkan bahwa jumlah efek samping yang terkait dengan pembekuan darah adalah sama (dan mungkin, pada kenyataannya lebih rendah) pada kelompok yang divaksinasi dibandingkan dengan populasi yang tidak divaksinasi," katanya, menambahkan bahwa menghentikan program vaksinasi memiliki konsekuensi.

"Hal ini mengakibatkan penundaan dalam melindungi orang, dan potensi peningkatan keraguan vaksin, sebagai akibat dari orang-orang yang telah melihat berita utama dan menjadi khawatir. Belum ada tanda-tanda data apa pun yang benar-benar membenarkan keputusan ini,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah