Tiga Negara Eropa Menangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca di Tengah Kekhawatiran yang Serius

- 16 Maret 2021, 08:37 WIB
Seorang Guru di Jerman saat menerima Vaksin COVID-19 AstraZeneca pada hari Jumat, 5 Maret 2021.
Seorang Guru di Jerman saat menerima Vaksin COVID-19 AstraZeneca pada hari Jumat, 5 Maret 2021. /Twitter/@Reuters/

Regulator obat UE EMA juga akan bersidang minggu ini untuk menilai informasi yang dikumpulkan mengenai apakah suntikan AstraZeneca berkontribusi pada kejadian tromboemboli pada mereka yang diinokulasi.

Langkah beberapa negara terbesar dan terpadat di Eropa akan memperdalam kekhawatiran tentang lambatnya peluncuran vaksin di wilayah tersebut, yang telah diganggu oleh kekurangan karena masalah produksi vaksin, termasuk milik AstraZeneca.

Pada pekan lalu, Jerman memperingatkan bahwa mereka tengah menghadapi gelombang ketiga infeksi, Italia mengintensifkan lockdown, dan rumah sakit di wilayah Paris hampir kelebihan beban.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan bahwa meskipun risiko pembekuan darah rendah, hal itu tidak dapat dikesampingkan.

"Ini keputusan profesional, bukan politik," kata Spahn, seraya menambahkan dia mengikuti rekomendasi dari Institut Paul Ehrlich, regulator vaksin Jerman.

Baca Juga: Korban Tanggul Jebol Sungai Citarum , Tagih Pemkab Bekasi Kapan Rumah Akan Diperbaiki

Prancis mengatakan pihaknya menangguhkan penggunaan vaksin sambil menunggu penilaian oleh EMA.

"Keputusan yang diambil, sesuai juga dengan kebijakan Eropa kami, adalah untuk menangguhkan, karena tindakan pencegahan, vaksinasi dengan suntikan AZ, berharap bahwa kami dapat melanjutkan dengan cepat jika panduan EMA memungkinkan," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Italia mengatakan penghentiannya adalah "tindakan pencegahan dan sementara" menunggu keputusan EMA.

"EMA akan segera bertemu untuk mengklarifikasi keraguan bahwa vaksin AstraZeneca dapat dilanjutkan dengan aman dalam kampanye vaksinasi secepat mungkin," kata Gianni Rezza, Direktur Jenderal Pencegahan Kementerian Kesehatan Italia.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah