“Moral akademisi bisa-bisa melorot melihat realitas tersebut,”katanya.
Baca Juga: Kisah Lika Liku Gemuk Hingga Kurus Badan Melly Goeslow
Ia menyebutkan, apalagi kesan politis begitu kental dari pemberian jabatan profesor tersebut.
"Para akademisi semakin kecewa karena melihat secara vulgar aspek akademis sudah berbaur dengan sisi politis,” kata Jamiluddin.
Ia menyebutkan, sudah saatnya aspek politis dipisahkan secara tegas dengan aspek akademis dalam pemberian profesor.
Sudah waktunya Mendikbudristek tidak lagi terlibat dalam pemberian jabatan profesor. Sebab, Menteri sebagai jabatan politis tidak selayaknya terlibat dalam pemberian jabatan akademis.
“Pemberian jabatan profesor sudah saatnya diberikan kewenangan sepenuhnya kepada setiap perguruan tinggi," katanya.
Di Jerman, pemberian jabatan profesor menjadi kewenangan fakultas.
"Dengan begitu, kemurnian akademis akan lebih kental dalan penetapan profesor,” ucap Jamiluddin.***