AS Berikan Hibah Pesawat Tanpa Awak UAV Boeing Insitu ScanEagle 2 ke Indonesia

- 25 Juni 2021, 20:36 WIB
Hibah Surveillance UAV ini datang ketika negara-negara di kawasan itu menghadapi perambahan zona ekonomi eksklusif mereka oleh kapal-kapal pemerintah China, milisi maritim, dan armada penangkap ikan.
Hibah Surveillance UAV ini datang ketika negara-negara di kawasan itu menghadapi perambahan zona ekonomi eksklusif mereka oleh kapal-kapal pemerintah China, milisi maritim, dan armada penangkap ikan. /Instagram @alutsista.indonesia/

PRIANGANTIMURNEWS- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) telah menerima pesawat kecil tanpa awak (UAV) Boeing Insitu ScanEagle 2 dalam jumlah yang tak diketahui.
.
"Dalam upacara yang diadakan di Surabaya pada 21 Juni 2021, TN-AL menampilkan beberapa UAV ScanEagle 2 kepada para pejabat TNI AL," katanya, dikutip priangantimurnews.com dari akun Instagram alutsista.indonesia Jumat 25 Juni 2021.

Menurutnya, pada tahun 2014, pemerintah AS telah menawarkan untuk memasok UAV ScanEagle kepada Pemerintah Indonesia, namun baru pada tahun 2020 Pemerintah Indonesia setuju untuk menerima hibah tersebut.

Baca Juga: Wapres Dampingi Presiden Laporan LHP LKPP di Istana Negara
.
"14 UAV ScanEagle, bersama dengan sistem terkait termasuk di antara yang dijadwalkan untuk ditransfer oleh Pemerintah AS sebagai hibah kepada Pemerintah Indonesia di bawah skema Foreign Military Financing (FMF) AS," katanya.

Paket tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar US$28,3 juta, dan merupakan bagian dari program peningkatan kapasitas yang lebih besar dari Pemerintah AS untuk negara-negara Asia Tenggara tertentu, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam di bawah Program Inisiatif Keamanan Maritim Indo-Pasifik.

"Hibah Surveillance UAV ini datang ketika negara-negara di kawasan itu menghadapi perambahan zona ekonomi eksklusif (ZEE) mereka oleh kapal-kapal pemerintah China, milisi maritim, dan armada penangkap ikan," ungkapnya.

Baca Juga: Pertamina International Shipping (PIS), Indonesia Habiskan Biaya 4 Miliar Dolar

Menurutnya, ScanEagle 2 UAV memiliki muatan maksimum 5 kilogram yang terdiri dari kamera dan sensor, memiliki kecepatan jelajah 60 knot, dan ketinggian penerbangan 20.000 kaki.

"Wahana ini dapat diluncurkan dan kembali-lagi dari darat atau dari kapal angkatan laut menggunakan peralatan peluncuran khusus," katanya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @alutsista.indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x