Sutan Sjahrir Pernah Menjadi Penasihat Istimewa Presiden Soekarno

- 7 Juni 2022, 11:38 WIB
Potret Soekarno bersama Sutan Sjahrir
Potret Soekarno bersama Sutan Sjahrir /

PRIANGANTIMURNEWS- Ketika ibu kota dipindahkan ke Yogyakarta, Sjahrir seminggu sekali naik kereta api menemui Soekarno-Hatta." Langkah demi langkah dia laporkan ke Soekarno-Hatta," kata Rosihan.

Soekarno bahkan melindungi Sjahrir saat kabinet pertama hendak digulingkan oleh Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka. Hubungan baik itu, kata dia, berlanjut hingga perundingan Linggarjati. Kepemimpinan Sjahrir bertahan hingga tiga kabinet.

Setelah itu ia menjadi penasihat istimewa presiden. Saat Belanda melancarkan aksi militer pada Desember 1948, Soekarno bersama Agus Salim dan Sjahrir diasingkan ke Brastagi dan Prapat, Sumatra Utara.

Baca Juga: Kadisdik Diminta Tegas Terhadap Sekolah Yang Akan Study Tour Keluar Jabar

Sedangkan Hatta, bersama Menteri Pendidikan Ali Sastroamidjojo dan Sekretaris Negara A.K. Pringgodigdo di tahan di Pulau Bangka.

Nah, di Prapat inilah, kata Rosihan, Sjahrir merasa kesepian. Sekali waktu Soekarno mandi dan melantunkan lagu One Day When We Were Young cukup keras 

Sjahrir merasa terganggu dan berteriak,"Houd je mond" (tutup mulutmu)" Soekarno bilang ke Agus Salim,"Siapa dia, marah-marah dan berani bentak. Saya ini Kepala Negara". 

Sjahrir juga pernah mengkritik Soekarno yang meminta kemeja Arrow kepada pengawal Belanda."Kamu kan Presiden, jaga gengsi dong," kata Sjahrir dan Soekarno pun jengkel.

Baca Juga: All of Us Are Dead akan Dibuat Season 2 dengan Lebih Mencekam

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x