Sutan Sjahrir Ingin Kemerdekaan Indonesia Dikumandangkan Secepatnya, Proklamasi Cirebon Merdeka Lebih Dulu

- 4 Juni 2022, 17:37 WIB
Sutan Sjahrir saat ditemui para pemuda rakyat di Cirebon, 1945.
Sutan Sjahrir saat ditemui para pemuda rakyat di Cirebon, 1945. /Sjahrir Peran Besar Bung Kecil

PRIANGANTIMURNEWS- Tugu berwarna putih dengan ujung lancip menyerupai pensil itu berdiri tegak di tengah jalan di dekat alun-alun Kejaksaan, Cirebon.

Tugu yang sama, dengan tinggi sekitar tiga meter, menancap di halaman Kepolisian Sektor Waled, di Kota yang sama.

Tak banyak warga Cirebon yang tahu dua tugu tersebut merupakan saksi sejarah. Di tugu itu, pada 15 Agustus 1945, dokter Soedarsono membacakan teks Proklamasi.

"Hanya para sesepuh yang mengingat itu sebagai tugu peringatan Proklamasi 15 Agustus," tutur Mondy Sukerman, salah satu warga Cirebon yang aktif dalam Badan Pekerja Pengaktifan kembali Partai Sosialis Indonesia.

Baca Juga: Lirik Lagu Selamat Tinggal Mantan. Lagu Terbaru Kangen Band

Kakek Mondy, Sukanda aktivis Partai Sosialis Indonesia. Hadir saat proklamasi ini dibacakan di kota udang itu.

Saat Soedarsono membacakan teks proklamasi, sekitar 150 orang memenuhi alun-alun Kejaksaan. Sebagian besar anggota Partai Nasional Indonesia Pendidikan. Cirebon memang merupakan salah satu basis PNI Pendidikan.

Soedarsono sendiri adalah tokoh gerakan bawah tanah pimpinan Sjahrir di Cirebon. Setelah siaran radio BBC pada 14 Agustus 1945 mewartakan kekalahan Jepang oleh Sekutu, Sjahrir menunggu Bung Karno dan Bung Hatta untuk menandatangani teks proklamasi sebelum 15 Agustus 1945.

Ada versi asal-usul penyusunan teks proklamasi versi Cirebon. Menurut Maroeto Nitimiharjo, lewat kesaksian anaknya, Hadidjojo Nitimiharjo, Soedarsono tak pernah menerima teks proklamasi yang disusun Sjahrir. Maroeto adalah salah satu pendiri PNI Pendidikan.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x