Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifoeddin Sama-sama Sosialis

- 11 Juni 2022, 08:28 WIB
Amir Sjarifoeddin dan Sutan Sjahrir
Amir Sjarifoeddin dan Sutan Sjahrir /

PRIANGANTIMURNEWS- Dalam kongres Pemuda II 1928 di Jakarta, seorang pemuda mencuri perhatian para utusan yang datang dari berbagai daerah di Nusantara. Perawakannya kecil. Usianya pun masih muda, 19 tahun.

Dibanding para pemuda lain seperti Muhammad Yamin (Jong Sumatra), Soegondo Djojopoespito (Jong Java), atau Mr Sunario (utusan Kepanduan(, Sutan Sjahrir, sang pemuda itu, memang kalah populer dan tak berperan banyak dalam kongres ini.

Tapi, dalam rapat-rapat di kongres itu, Sjahrir yang mewakili Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) diakui sangat cerdas dan ikut memperjuangkan berdirinya negara Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Sabtu 11 Juni 2022: Sekretaris Ammar Mahendra Selidiki OB Nino

Dalam kongres yang melahirkan Sumpah Pemuda ini, Sjahrir pertama kali bertemu dengan Amir Sjarifoeddin (Jong Batak). Bendahara panitia dan wakil ketua sidang kongres.

Keduanya tak saling mengenal dekat. Tapi justru dari sinilah takdir keduanya bermuka. Dua puluhan tahun kemudian, ketika kemerdekaan Indonesia terwujud, Sjahrir dan Amir bekerja sama menakhodai biduk pemerintahan, yang mewarnai sejarah Republik ini.

Sesuai kongres pemuda itu, Sjahrir dan Amir tak pernah bertemu lagi. Sjahrir melanjutkan pendidikan ke Universiteit Leiden Belanda. Di Negeri kincir angin ini, Sjahrir memperlancar sosialis dan menjadi anggota Perhimpunan Indonesia pimpinan Mochamad Hatta.

Baca Juga: Bayu Wiro Jadi Sorotan, Turut Peran Ditemukannya Jasad Eril

Di dalam negeri, Amir Sjarifoeddin memimpin Gerakan Indonesia (Gerindo) di masa pemerintahan Belanda.

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x