Hadapi Lonjakan Kasus Subvarian Omicron, Pemerintah Dorong Vaksin Booster

- 14 Juni 2022, 08:51 WIB
Pemerintah menghimbau agar masyarakat bisa memaksimalkan vaksin booster di tengah lonjakan varian baru omicron.
Pemerintah menghimbau agar masyarakat bisa memaksimalkan vaksin booster di tengah lonjakan varian baru omicron. /Setkab.go.id/

PRIANGANTIMURNEWS- Menghadapi potensi lonjakan kasus subvarian baru Omicron BA.4 dqn B.A.5 pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi terutama dosis penguat yang hingga saat ini capaianya masih rendah.

“Arahan Bapak Presiden untuk meningkatkan jumlah vaksin dosis ketiga,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto, yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali.

Dirinya menyebutkan, masih terdapat dua provinsi yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 70 persen yaitu Papua Barat dan Papua. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua terdapat sepuluh provinsi dengan capaian di bawah 70 persen.

Baca Juga: 10 Pemain PSG Jadi Korban Bersih-Bersih, Ramos Dan Neymar Siap Ditendang Klub Paris ini

“Provinsi yang masih relatif rendah di bawah 50 persen adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua,” ujarnya.

Menurutnya, untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan keramaian seperti olah raga maupun kesenian, pemerintah mendorong vaksin boister sebagai syarat.

“Secara prinsip untuk berbagai kegiatan, apakah itu venue olahraga maupun venue lain atau musik ataupun kesenian yang melibatkan banyak anggota masyarakat diharapkan dosis ketiga itu bisa difasilitasi. Sehingga untuk kegiatan-kegiatan yang menuai ataupun membuat kerumunan, vaksinasi ketiga itu akan terus didorong,” ujarnya.

Baca Juga: Bikin Haru! Ridwan Kamil Ungkap Kisah Sedih Eril yang Lahir di New York dengan Dana Bansos

Terkait perkembangan situasi COVID-19 nasional, Airlangga menyampaikan meskipun terdapat peningkatan kasus kondisi pandemi di Indonesia secara keseluruhan masih dalam tahap yang terkendali.

“Kasus kita sekitar 574 (kasus) harian, kalau kita lihat Australia bisa 16.000-an (kasus), India 8.500 (kasus), Singapura 3.100 (kasus), Thailand 2.400 (kasus), bahkan Malaysia 1.700 (kasus),” ujarnya.

Angka reproduksi kasus efektif (Rt) Indonesia juga relatif stabil di bawah 1, tingkat kesembuhan (recovery rate) mencapai 97,34 persen, sedangkan tingkat kematian (case fatality rate) sebesar 2,58 persen.

Baca Juga: Download MP3 Lagu Tak Ingin Usai - Keisya Levronka : Sungguh Ku Tak Ingin Engkau Pergi

“Kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal, yang kasus dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus,” katanya.

Untuk tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR (bed occupancy rate) terutama di luar Jawa-Bali juga masih relatif rendah.

“Kalau di luar Jawa-Bali BOR COVID-19 relatif rendah dan yang tertinggi hanya di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah,” ujarnya.***

Editor: Galih R

Sumber: setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah