Selama Musim Haji, Kemenag Siapkan 35.278 Kamar untuk Para Jemaah

- 30 Juli 2022, 19:01 WIB
 Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid/kemenag.go.id
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid/kemenag.go.id /

PRIANGANTIMURNEWS - Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid menyebut sejumlah layanan di Arab Saudi, baik akomodasi, katering maupun transportasi telah diberikan kepada 92.668 jamaah haji reguler selama musim haji 2022.

Untuk akomodasi, pihaknya menyiapkan 35.278 kamar, dengan rincian 26.647 kamar dari 40 hotel di Mekkah dan 8.631 kamar dari 48 hotel di Madinah.

"Untuk layanan akomodasi, ada 35.278 kamar yang disiapkan untuk jemaah. Sebanyak 40 hotel di Makkah dengan 26.647 kamar, dan 48 hotel di Madinah dengan 8.631 kamar,” katanya.

Baca Juga: Ada 4 Poi Isi Pertemuan, Indonesia-Korea Selatan Perkuat Kemitraan Strategis

Subhan merinci, hotel di Makkah tersebar di lima wilayah, yaitu Mahbas Jin, Syisah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah. Masa tinggal jemaah haji Indonesia di Makkah adalah 25 hari.

Hotel di Madinah seluruhnya berada di wilayah Markaziyah, sekitar Masjid Nabawi. Masa tinggal jemaah di Madinah, berkisar delapan sampai sembilan hari.

Selain itu, ada fase puncak haji yang berlangsung lima sampai enam hari di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Dalam rentang masa itu, penggunaan air bersih, baik untuk mandi, wudhu, mencuci pakaian, diperkirakan mencapai 393.897.000 liter,” ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Sinetron Asmara 2 Dunia Season 2 di Indosiar, Lengkap Sinopsis dan Daftar Nama Pemainnya

Untuk konsumsi jamaah haji Indonesia, Kementerian Agama telah mengadakan kontrak kerja sama dengan 46 perusahaan dalam penyediaan konsumsi jemaah haji Indonesia selama di Arab Saudi.

Mereka bertugas menyiapkan makanan dan minuman jemaah, baik di Makkah, Madinah, Jeddah, maupun Masyair (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Mulai tahun ini, layanan katering di Makkah dan Madinah untuk kali pertama diberikan tiga kali makan sehari.

“Total ada 11.047.135 boks makanan yang disiapkan untuk jemaah selama di Saudi. Sementara untuk air minum, jumlahnya mencapai 35.088.810 botol. Selama di Makkah, jemaah mendapat 9 botol, termasuk air zamzam setiap hari dalam kemasan 330 mili liter,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Sinetron Asmara 2 Dunia Season 2 di Indosiar, Lengkap Sinopsis dan Daftar Nama Pemainnya

Sementara untuk layanan transportasi jamaah haji, Kementerian Agama menyiapkan tiga layanan transportasi.

Pertama, bus antar kota, untuk jemaah yang berangkat pada gelombang pertama, bus antar kota akan mengantar mereka dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah ke hotel Madinah, lalu ke Makkah, selanjutnya ke Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah.

Sedangkan untuk jemaah yang berangkat pada gelombang kedua, bus antar kota akan mengantar mereka dari Bandara KAAIA Jeddah ke hotel Makkah, lalu ke Madinah, selanjutnya ke Bandara AMAA Madinah.

“Total ada 6.264 trip layanan bus antar kota pada musim haji tahun ini,” katanya.

Kedua, Bus Shalawat. Yaitu, sarana transportasi yang melayani jemaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram, pergi pulang gratis selama 24 jam. Ada 204 armada yang disiapkan, dan ditempatkan pada tiga terminal sekitar Masjidil Haram, yaitu Syib Amir, Ajyad, dan Bab Ali.

Baca Juga: Wisatawan Asal Bandung Meninggal Dunia Saat Setelah Bermain Wahana Air di Pantai Timur Pangandaran

“Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam secara taraddudi atau shuttle dengan total layanan mencapai 89.760 putaran,” ujarnya.

Ketiga, Transportasi Masyair. Yaitu, transportasi yang disiapkan untuk mobilisasi jemaah haji Indonesia selama fase puncak haji. Secara umum, jemaah diberangkatkan dari hotel di Makkah pada 8 Zulhijjah menuju Arafah.

Setelah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah, jemaah diberangkatkan ke Muzdalifah. Selanjutnya, dari Muzdalifah jemaah diantar ke Mina. Setelah menginap beberapa malam, jemaah dibawa kembali ke hotel di Makkah.

“Total ada 1.927 trip perjalanan transportasi Masyair yang mengantar jemaah dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan kembali lagi ke Makkah,” katanya.

Baca Juga: Inilah Biodata dan Sosok Ali Shaleh Alhuraiby, Yang Menikahi Putri Anies Baswedan

Subhan mengatakan, apabila dalam situasi normal persiapan haji biasanya sudah dilakukan sejak bulan Rabiul Awal. Namun untuk tahun ini kepastian jumlah jamaah haji di dapat pada pertengahan bulan Ramadhan sehingga hanya mempunyai waktu hanya 37 hari saja.

“Tahun ini kepastian kuota baru didapat pada pertengahan Ramadan. Waktu yang tersedia untuk persiapan hanya sekitar 37 hari. Alhamdulillah, semua bisa disiapkan dan proses penyelenggaraan haji hingga hari ini berjalan lancar,” katanya.***



Editor: Muh Romli

Sumber: Kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x