Berdasarkan keterangan sang pengacara Ronita lapersi, kasus ini karena adanya ketakutan dan tekanan intimidasi terhadap Bharada E dari Ferdy Sambo, Bharada E yang diperintahkan menembak Brigadir J harus tunduk.
Bharada E harus tunduk kepada skenario yang telah dibuat Ferdy Sambo bahkan karena ketakutannya Bharada E sempat menghubungi keluarganya dan kekasihnya.
Bahwasanya agar mereka merelakan Bharada E jika terjadi apa-apa.
"Kalau terjadi apa-apa dengan saya Sudah ikhlaskan Saya tidak usah mencari lagi saya minta keluarga hati-hati dan baik-baik." sebut Roni talapesi menirukan ucapan Bharada E.
Baca Juga: Arti dan Makna Nama dengan Huruf Depan D.E dan F
Selain tekanan dari situasi dan Ferdy Sambo Bharada E juga mendapat tekanan batin karena setiap malam ia bermimpi didatangi mendiang Brigadir J.
"Bharada E didatangi Brigadir J didalam mimpinya, dia melihat almarhum Yosua." imbuh Ronitalase.
Perasaan bersalah pun berkecamuk di hati Bharada E karena telah menghabisi teman sekaligus seniornya.
Walaupun Bharada E masih bungkam di awal, namun rasa bersalahnya kepada mendiang Brigadir J membuatnya berani berkata jujur.***