Kasus Pertama terjadi sekitar bulan September. Saat itu, Al-Qur’an diberi air dan ada botol-botol yang ditinggalkan.
Kemudian kejadian kedua, terjadi pada Senin. Saat itu, terdapat pembalut juga ada darah berceceran di alkitab untuk khotbah.
Namun Azhar mengaku, kedua kejadian sebelumnya tidak se-viral kali ini. Dia menyebut warga langsung turun tangan untuk gotong royong membersihkan masjid.
Untungnya, kejadian ini tak memancing emosi warga. Warga tetap bisa menjaga ketentraman sembari membereskan kerusakan yang ditimbulkan pelaku.***