Bali akan Berpotensi Alami Gelombang Tinggi 2 meter Lebih BMKG Prediksi Terjadi mulai 5-7 Januari

- 6 Januari 2023, 17:58 WIB
 Ilustrasi gelombang tinggi
Ilustrasi gelombang tinggi /

PRIANGANTIMURNEWS – Perairan Bali diprediksi akan mengalami puncak gelombang tinggi pada tanggal 5 – 7 Januari 2023, kondisi tersebut dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Warga dan turis diminta untuk waspada, terutama para nelayan yang memiliki mata pencaharian di laut agar benar-benar mewaspadai potensi bahaya angina kencang dan gelombang laut tinggi di perairan Bali.

Cahyo Nugroho, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar dalam laporan tertulisnya saat Kamis.

Menyampaikan bahwa dalam tiga hari kedepan dimulai kamis tinggi gelombang laut di perairan utara Bali diprediksi akan mencapai 0,5 meter sampai dengan 2 meter.

Baca Juga: Kabar Baik! 1 Nama Tinggal Tunggu Waktu, 2 Pemain Lagi Masih Potensi Nyusul!  Siapa Saja? Cek Faktanya

Sementara di bagian selatan Bali 1-5 meter,dan di Selat Bali sekitar 0,5-3,5 meter juga di Selat Lombok mencapai 0,5-3,5 meter.

Selain itu juga peringatan dini bagi masyarakat, nelayan, turis dan pelaku usaha ini berlaku hingga 5 – 7 Januari mendatang, tambah BMKG mewanti warga agar tetap berhati-hati.

“Imbauan BMKG kepada masyarakat antara lain masyarakat umum, nelayan, dan pelaku kegiatan wisata bahari agar mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang laut tinggi yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali,” ungkap Cahyo.

Peringatan dini itu bertujuan sebagai imbauan kepada seluruh komponen warga agar pada tiga hari kedepan, meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga: Babak Pertama Indonesia Vietnam Skor Sama Kuat 0-0 Walau Pasukan Garuda Terus Gempur Vietnam

Berhubung dengan hujan yang disertai petir juga angin kencang akan berpotensi menerjang wilayah Bali dan gelombang tinggi di pesisir.

“Potensi peningkatan kecepatan angin di sebagian besar wilayah Bali, serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di laut bali, Selat Bali, Selat Bandung, Selat Lombok, perairan Selat Bali, dan Samudera Hindia di bagian Selatan Bali,” lanjut Cahyo.

BMKG diketahui akhir-akhir ini tengah rutin mengeluarkan peringatan dini angin kencang dan gelombang tinggi di daerah tersebut.

Oleh karena itu , masyarakat wajib untuk berpartisipasi dan mewaspadai dampak dari cuaca yang ekstrim seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan juga sambaran petir.

Beberapa dampak dari hembusan angin yang kencang pun ditemukan di sejumlah lokasi Bali, khususnya di wilayah Denpasar dan Badung. Peristiwa yang terjadi di lokasi itu antara lain adalah pohon tumbang dan reklame roboh.

Baca Juga: Rachel Vennya Ungkap Pernah Tak Diakui Sebagai Anak oleh Vien Tasman Selama 6 tahun, Ternyata Ini Alasannya

Sementara, akibat dari terjangan gelombang tinggi dan angin kencang, membuat para nelayan di wilayah Kedonganan, juga Badung tidak pergi melaut.

Meskipun demikian, kapal-kapal wisata yang memiliki kapasitas untuk mengangkut warga atau turis dikatakan masih beroperasi untuk menyeberangkan warga dari Sanur, Denpasar ke Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x