UPDATE Gempa Maluku: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa M 7,9 di Maluku, Diakhiri ?!

- 10 Januari 2023, 17:02 WIB
Konferensi pers BMKG terkait gempa bumi di Maluku./Tangkapan layar Youtube/Info BMKG/
Konferensi pers BMKG terkait gempa bumi di Maluku./Tangkapan layar Youtube/Info BMKG/ /

PRIANGANTIMURNEWS - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara.

Peringatan tersebut dikeluarkan dengan adanya gempa magnitudo 7,9 pada Selasa pukul 00.47.34 WIB yang melanda wilayah tersebut.

Lokasi episentrum gempa berada di 7,29 lintang selatan dan 137,18 bujur timur dan kedalaman 138 km.

BMKG kemudian melakukan konferensi pers yang digelar melalui zoom meeting dan ditayangkan di kanal YouTube Info BMKG.

Baca Juga: Erupsi 72 kali, Gunung Marapi di Sumatera Barat Kini Berstatus Waspada

Ketua BMKG Dwikorita Karnawati, mengkonfirmasi terkait gempa yang terjadi di wilayah pantai Utara Maluk Barat Daya, Provinsi Maluku.

Ia menyampaikan bahwa gempa tersebut adalah gempa tektonik. Awalnya analisis BMKG menunjukkan gempa bumi magnitudo 7,5.

Epicenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° Lintang Selatan, 130,23° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut, pada jarak 136 KM arah barat laut, Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 130 km.

Dengan memperhatikan lokasi epicenter dan kedalaman hiposenternya gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Baca Juga: Simak Kriteria atau Persyaratan Menjadi Guru Penggerak, Berikut Penjelasannya

Kemudian menurut hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik.

Oleh karenanya, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlakki dengan skala intensitas V MMI, artinya getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang tidur banyak terbangun.

Kemudian dirasakan di daerah Dobo serta Tiakur dengan intensitas guncangan IV MMI, artinya pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang dan gerabah pecah, Jendela pintu berderik dan dinding berbunyi.

Selain itu dirasakan di daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Baca Juga: TAK TINGGAL DIAM! Verrel Bramasta dan Athalla Naufal Lakukan Hal Ini Usai Ferry Irawan KDRT Venna Melinda

Dirasakan pula di daerah Kairatu, Merauke, Nabire,Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang dengan skala intensitas II-III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Juga dirasakan di daerah Ambon dan Piru dengan intensitas II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang benda-benda ringan yang digantung terlihat bergoyang.

Selain itu, gempa tersebut juga disusul dengan adanya gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB terjadi 4 kali aktivitas dengan magnitudo terbesar M 5,5 dan terkecil M 4,1.

Berdasarkan hasil pemodelan tsunami gempa bumi dengan amplitudo 7,9 di Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku menunjukkan adanya potensi tsunami dengan tingkat ancaman siaga dan waspada.

Baca Juga: Hidungnya Berdarah Akibat dari Dugaan KDRT Ferry Irawan, Hotman Paris Layangkan Pembelaan  

Namun BMKG melakukan pengupdatean menjadi M 7,5 dan menunjukkan tidak adanya potensi tsunami setelah parameter itu terupdate M 7,5.

Meskipun demikian, BMKG tetap mewaspadai potensi tsunami tersebut, sehingga pihaknya juga melakukan observasi terhadap kenaikan muka air laut atau observasi tsunami '4 Tide Gauge' di sekitar sumber gempa bumi (Seira, Adaut, Lirang, Larat).

Hasil observasi menunjukkan tidak adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan.

Dengan demikian, BMKG menyatakan pengakhiran peringatan dini tsunami kurang lebih 2 jam waktu datangnya perkiraan tsunami.

Baca Juga: 4 Fakta Unik Islam di Korea Utara, Kim Jong-un Membebaskan Warganya untuk Merayakan Idul Fitri

Dwikorita mengatakan bahwa peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada pukul 03.43 WIB.

Dengan begitu, BMKG menyampaikan dengan berakhirnya peringatan dini tsunami, masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk dapat beraktivitas normal seperti biasa.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbau Ketua BMKG.

Selain itu dirinya mengatakan agar masyarakat dapat memeriksa dan memastikan rumahnya cukup tahan gempa dan tidak ada keretakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.

Baca Juga: Viral Video Truk Sedot WC Diduga Buang Tinja di Pinggir Jalan, Langsung Kabur Saat Dikejar Warga

Terakhir, Dwikorita mengingatkan agar masyarakat menerima informasi resmi yang hanya bersumber dari BMKG, yaitu yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, seperti Instagram atau twitter @infoBMKG, website www.bmkggoid atau juga dapat dilihat pada aplikasi mobile phone info BMKG baik iOS ataupun Android.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: ANTARA YouTube BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah