PRIANGANTIMURNEWS- Cianjur teridentifikasi menjadi salah satu zona kawasan yang rawan gempa bumi, setelah kejadian akhir Desember 2022 lampau yang diakibatkan pergeseran patahan atau sesar Cugenang.
Teridentifikasi untuk saat ini, setidaknya ada kurang lebih tujuh sesar aktif yang mengelilingi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Juga diduga masih terdapat sesar atau patahan lain yang sama sekali belum teridentifikasi yang perlu diwaspadai oleh masyarakat sekitar.
Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada hari Jum’at, 6 Januari 2023 mengatakan agar masyarakat Cianjur diminta untuk tidak panic walaupun dikelilingi oleh banyak sesar aktif. Pemerintah daerah diminta untuk mengatur kembali tata ruang sesuai dengan rekomendasi BMKG.
Baca Juga: 6 Tips Agar Tetap Semangat Menghadapi Hari Senin
“Jangan panik,namun warga tetap harus waspada ketika membangun rumah harus tahan gempa atau berkonsultasi ke dinas terkait sebelum membangun. Pemerintah kota harus kembali mengatur tata ruang per wilayah, sebagai upaya antisipasi terjadinya gempa serupa kemudian hari,” ungkapnya.
Langkah dwikorita dalam melakukan pencegahan dan mitigasi bencana gempa bumi adalah dengan mengidentifikasi klaster patahan dana mensosialisasikan hasil kajian tersebut ke pemerintah termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Tidak akan disampaikan kepada warga langsung, karena akan menimbulkan kepanikan massal.
Sementara Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG memaparkan mengenai hasil identifikasinya bahwa sesar atau patahan yang menjadi penyebab gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur adalah Sesar Cugenang, dan juga termasuk sesar lain yang teridentifikasi melintasi wilayah Cianjur.
“Sesar yang melintas dan mengelilingi Cianjur diantaranya Sesar Cimandiri, Sesar Nyalindung-Cibeber, Sesar Rajamandala, termasuk sesar lain yang berdekatan dengan Cianjur seperti Sesar Cirata, Sesar Padalarang bagian Barat, dan Sesar Lembang,”ungkap Daryono.