Gunung Semeru Meletus, Erupsi 24 kali sejak 1 Januari BPBD: Jauhi 500 Meter Pinggir Sungai

- 6 Februari 2023, 06:30 WIB
Letusan Gunung Semeru yang terjadi pada hari Minggu, 5 Februari 2023 pukul 12:42 WIB disertai muntahan awan panas yang terpantau oleh Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur./magma.esdm.go.id
Letusan Gunung Semeru yang terjadi pada hari Minggu, 5 Februari 2023 pukul 12:42 WIB disertai muntahan awan panas yang terpantau oleh Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur./magma.esdm.go.id /

PRIANGANTIMURNEWS - Gunung Semeru meletus kembali, erupsi menghasilkan abu setinggi 1.500 meter pada Minggu, 5 Februari 2023 tepatnya siang hari pukul 12:42 WIB.

Gunung yang tang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, mengalami erupsi besar yang memuntahkan awan panas yang memiliki jarak luncur hingga 6 kilometer.

Joko Sambang, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkonfirmasi kebenaran mengenai letusan Gunung Semeru.

Baca Juga: Aneh, Laporkan Kasus Penyerobotan Tanah Tak Pernah Ditangani, Masih: Diminta Biaya Penyidikan 100 Juta

"Benar, telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada 5 Februari 2023 pukul 12:42 WIB dimana tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut,"

Gunung yang memiliki ketinggian hampir mencapai 3.676 meter diatas permukaan laut (mdpl) tersebut selalu dilaporkan memiliki aktivitas hampir setiap waktu.

Sebagaimana yang dilaporkan oleh petugas Pos Gunung Api (PPGA) setempat yang lokasinya terletak di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang kepada BPBD.

Baca Juga: Biadab! Seorang Anak Bakar Rumah Orang Tuanya Usai Tak Diberi Uang Modal Nikah! Kini Berujung Dipenjara!

Hal tersebut terbukti catatan Kementerian ESDM bahwa Gunung Semeru dalam kurun waktu 1 Januari sampai 5 Februari 2023 telah terjadi letusan sebanyak 24 kali

Dalam laporannya kali ini, pos tersebut menyampaikan bahwa kolom abu yang tampak berwarna putih hingga kelabu dan coklat.

Memiliki intensitas abu tebal dan sedang yang condong mengarah ke arah Utara dari Gunung Semeru.

Rekaman seismograf menunjukkan catatan amplitudo maksimum 22 mm yang berdurasi 15 menit lamanya.

"Perlu diketahui, erupsi tersebut juga disertai awan panas serta guguran sebanyak satu kali dengan jarak luncur 6.000 meter mengarah ke tenggara dan selatan yakni Besuk Kobokan dan Kali Lanang," tuturnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya telah menetapkan Gunung Semeru berada pada status Siaga, yakni Level III.

Baca Juga: Uji Kejelian Mata, Temukan 3 Perbedaan Gambar Pemancing Ini Dalam 30 Detik!

Dimana masyarakat diimbau keras untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak radius 5 kilometer dari kawah Lumajang, Jawa Timur

"Masyarakat dilarang keras melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan. Sejauh 13 km dari puncak pusat erupsi," tambah Joko

Bukan hanya itu, Joko pun menyampaikan bahwa titik rawan pun berada di sekitar tepi sungai yang memungkinkan akan terjadinya lahar dingin sewaktu-waktu apabila hujan deras.

Oleh karena itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar menjauhi jarak radius 500 meter dari tepi sungai di sekitar Gunung Semeru.

Baca Juga: Enggak Ada Obat! Persib Bandung Kembali Ke Puncak Klasemen! Aksi Gila Ciro Alves Bikin Melongo

Juga waspada terhadap potensi dari awan panas guguran(APG) dan aliran lava selain dari lahar panas dan dingin di sekitar aliran atau lembah di kaki Gunung Semeru. terutama di sepanjang Besuk Kobokan.

Disebabkan kawasan tersebut sangat rawan dan berpotensi terkena dampak lahar panas atau dingin dan bahkan awan panas itu sendiri yang dapat mencapai jarak 17 kilometer.

"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," pungkas Joko.

"Terutama sepanjang kawasan Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," akhirinya.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: magma.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x