Gunung Semeru yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang tersebut memang merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia.
Baca Juga: Mahar Unik! Sebuah Linggis Jadi Maskawin Pernikahan Seorang Duda kepada Wanita Pujaannya
Joko Sambang, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang juga melaporkan kondisi Gunung Semeru.
Dimana dalam laporannya, Joko menyampaikan bahwa pihaknya hampir selalu mendapatkan laporan aktivitas Gunung Semeru hampir setiap hari.
"Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi)," ujar Joko.
Baca Juga: Cie, Tugba Bucin Fiki Naki di Indonesia, Siap Buat Provinsi Jawa Selatan Sampai Main Lato-Lato
Menunjukkan bahwa gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut tengah melakukan aktivitas pergerakan magma yang intensif.
Akibat kondisi tersebut, masyarakat dihimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun yang berjarak kurang dari 500 meter dari sungai kaki Gunung Semeru.
Terutama di daerah aliran Besuk Kobokan, mengingat lahar dingin dan awan panas sewaktu-waktu bisa melalui tepi sungai tersebut yang dapat mencapai 17 kilometer dari puncak.
"Masyarakat di sekitar lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," lanjutnya.