Indonesia-Selandia Baru Berkoordinasi tentang Pembebasan Pilot Susi Air, TNI Tolak Bantuan.

- 11 Maret 2023, 10:45 WIB
 Teuku Faizasyah , Juru Bicara Kemlu RI (kanan) yang tengah menyampaikan informasi baru terkait Pilot Susi Air dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 10 Maret 2023.
Teuku Faizasyah , Juru Bicara Kemlu RI (kanan) yang tengah menyampaikan informasi baru terkait Pilot Susi Air dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 10 Maret 2023. /Antaranews/

PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia-Selandia Baru terus berkoordinasi tentang usaha pembebasan pilot Susi Air yang telah hilang selama satu bulan.

Hal tersebut disampaikan oleh Teuku Faizasyah, Juru Bicara Kementerian luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) pada Jumat, 10 Maret 2023.

Dimana dalam laporannya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi dalam beberapa kesempatan selalu terus menjaga komunikasi dengan Nanaia Mahuta, Menlu Selandia Baru.

Baca Juga: Werder Bremen vs Bayer Leverkusen di Bundesliga: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

“Menlu RI dalam beberapa kesempatan berkomunikasi langsung dengan Menlu Selandia Baru, sama halnya antara Kemlu dan Kedutaan Besar Selandia Baru,” ungkap Faizasyah.

Membahas terkait proses pembebasan warga Selandia Baru yang merupakan Pilot Susi Air tersebut, dimana dirinya telah disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Akibat insiden tersebut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Wellington terus melakukan up date ke pemerintah Selandia Baru terkait penyanderaan Philip Mark Mehrtens.

Dalam penyampaian yang dilakukan oleh Faizasyah, Pemerintah Indonesia juga mempersilahkan Kedubes Selandia Baru di Jakarta.

Baca Juga: Newcastle United vs Wolverhampton Wanderers di Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Terkait perlindungan kekonsuleran untuk Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

“Artinya, pada level hubungan antarnegara dan pemerintah, upaya bersama dalam menangani masalah kekonsuleran sudah kita lakukan," tambah Faizasyah

"Indonesia yang mempunyai kewenangan juga terus menyampaikan informasi terkait pembebasan sandera tersebut,” akhirinya.

Perlu diketahui, Kapten Phillip telah menghilang dan disandera bersama penumpang lainnya mulai tanggal 7 Februari 2023 lalu oleh KKB.

Baca Juga: Maritimo vs Benfica di Primeira Liga: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Ketika pesawat Susi Air yang dikendarainya telah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Pesawat Susi Air dibakar, sementara pilot dan awak kapal semuanya telah di sandra. Semua awak berhasil dievakuasi namun, Kapten Philips masih belum dilepaskan.

Selang sebulan pasca kejadian, rekaman video disebarkan dari KKB.

Dimana Kapten Phillips menyampaikan bahwa dirinya baru akan bebas apabila Indonesia memberi kemerdekaan pada Papua Barat.

Baca Juga: Cremonese vs Fiorentina di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Mereka, KKB meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) untuk melakukan mediasi dengan pemerintah Indonesia dengan pihak KKB demi kemerdekaan warga Papua.

Video yang menyebar tersebut memiliki durasi sepanjang satu menit dan telah tersebar luas di media sosial.

Menanggapi kejadian tersebut, Polri menyampaikan masih tengah lakukan pendekatan yang libatkan tokoh agama dan pemuda dalam aksi pencarian pilot Susi Air itu.

Namun Yudo Margono, Panglima Laksamana TNI tampaknya menolak tegas segala upaya bantuan dari pihak Selandia Baru dalam mencari Kapten Phillp.

Baca Juga: AS Roma vs Sassuolo di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Hal tersebut dilakukannya demi menghindari upaya yang jauh tidak kondusif serta berupaya mencegah terjadinya korban jiwa.

Dalam laporannya pun, Yudo menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Selandia Baru telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini terhadap Pemerintah Indonesia.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x