PRIANGANTIMURNEWS - BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) seketika viral di media sosial, setelah seorang anggota Peneliti BRIN menghalalkan darah Muhammadiyah.
Pesan tersebut dimuat dalam media sosial Facebook dengan akun bernama AP Hasanuddin. Menanggapi komentar kritik akun Thomas Djamaluddin, yang juga seorang peneliti BRIN.
Komentar tersebut adalah buntut dari perbedaan metode Idul Fitri 2023 di Indonesia. Serta buntut dari penolakan Muhammadiyah yang meminta izin sholat Idul Fitri di Masjid Pemerintah.
Komentar tersebut sangat mengerikan karena menyiratkan pesan ancaman pembunuhan, fitnah dan perpecahan NKRI.
BRIN yang dipandang sebagai lembaga intelektual, justru anggotanya mencaci maki Muhammadiyah layaknya kaum tak berpendidikan.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan?" ungkap AP Hasanuddin, peneliti BRIN.