Pemilu dengan sistem ini tidak memerlukan biaya besar. Sistem ini diyakini bisa meminimalisir adanya politik uang serta bisa memberi kesempatan kepada kader potesial untuk bisa masuk parlemen.
Kelemahan dari sistem pemilu tertutup ini adalah akan semakin kuatnya oligarki dan nepotisme dalam internal partai.
Baca Juga: Bagaimana Kronologi Perubahan Sistem Proporsional Tertutup jadi Terbuka? Ini Sejarah Singkatnya
Karena dengan sistem ini, partai berkuasa penuh menentukan kadernya untuk duduk di kursi parlemen tentu saja setelah jumlah suara dikonversi dengan jumlah kursi.
Selanjutnya masih dari Instagram @narasinewsroom, untuk pemilu dengan sistem terbuka. Sistem pemilu terbuka ini telah berlaku pada pemilu 2004 tetapi belum sepenuhnya diberlakukan.
Baru pada pemilu 2009, sistem pemilu terbuka ini mulai sepenuhnya diterapkan. Sistem ini berdasarkan jumlah suara yang dia peroleh meskipun nomor urut dia paling akhir.
Dalam sistem terbuka ini partai tidak bisa semena-mena dan pemilih bisa langsung memilih caleg yang mereka kehendaki.