Kapal Tenggelam 15 Penumpang Tewas, Ternyata ini Penyebabnya

- 28 Juli 2023, 17:32 WIB
ILUSTRASI kapal tenggelam - Kapal Crane ARK Shiloh tenggelam di wilayah Banyuasin, Sumatera Selatan, yang diakibatkan oleh cuaca buruk. /Pixabay
ILUSTRASI kapal tenggelam - Kapal Crane ARK Shiloh tenggelam di wilayah Banyuasin, Sumatera Selatan, yang diakibatkan oleh cuaca buruk. /Pixabay /

PRIANGANTIMURNEWS -Kapal penyeberangan antardesa di Teluk Banggai, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sultra tenggelam dan mengakibatkan 15 orang meninggal.

Dari penyelidikan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) penyebab tenggelamnya kapal tersebut akibat  kelebihan muatan.

Direktur Polairud Polda Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu mengatakan selain kelebihan muatan.

Baca Juga: Bocah di Tasikmalaya Ditemukan Meninggal di Bekas Galian Pasir, Korban Terperosok dan Tenggelam saat Bermain

Selain itu kaya Faisal kapal yang digunakan untuk berlayar juga tidak berlayar.

Ia menyebutkan bahwa kapal penyeberangan tersebut memuat sebanyak 69 orang penumpang, yang menurut keterangan para saksi, padahal kapal tersebut hanya bisa  mengangkut sebanyak 20 orang penumpang saja.

"Jumlah penumpang ini sekitar 69 orang dengan rincian 66 orang warga Desa Lagili dan tiga orang dari Desa Wambuloli , dari kelayakan perahunya ini tidak layak, ditambah lagi kelebihan muatan," kata Faisal.

Baca Juga: Tim SAR cari satu wisatawan tenggelam di Danau Situ Datar Pangalengan

Dir Polairud Polda Sultra itu juga mengungkapkan dari sebanyak 69 penumpang kapal rakitan itu, sebanyak 15 orang yang merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buteng dinyatakan meninggal dunia.

"Akibat kecelakaan tersebut, 15 orang meninggal dunia dan 54 orang selamat, menurut keterangan korban yang selamat, mereka berenang hingga ke tepian, orang-orang tersebut baru saja pulang dari konser musik dalam acara HUT (Hari Ulang Tahun) Kabupaten Buteng ke-9," jelas Faisal.

Sebelumnya, nakhoda kapal penyeberangan antardesa yang tenggelam di Teluk Banggai, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buteng, Provinsi Sultra resmi ditetapkan sebagai tersangka karena kelalaiannya hingga mengakibatkan 15 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Heboh! Seorang Perempuan Tenggelam Demi Cegah Rasmus Paludan yang Hendak Membakar Al-Qur'an

Direktur Polairud Polda Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu di Kendari Jumat, mengatakan bahwa penanganan kasus tersebut berdasarkan dengan laporan model A yang ditangani oleh Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Dit Polairud Polda Sultra.

"Untuk LP (laporan) kita sudah buat tipe A dengan nomor LP/A/06/VII/2023 SPKT Dit Polairud Polda Sultra tanggal 25 Juli 2023," kata Faisal.

Ia mengungkapkan bahwa tersangka tersebut merupakan motoris (nakhoda) kapal rakitan antar-desa yang berinisial S.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah