Network
PRIANGANTIMURNEWS - Kasus pelecehan seksual dalam acara Miss Universe Indonesia yang sedang ramai diperbincangkan saat ini bermula pada proses body checking.
Para finalis mengaku bahwa body checking atau pengecekan tubuh dilakukan secara mendadak oleh panitia. Sedangkan agenda tersebut tidak ada dalam daftar atau rundown kegiatan. Kejadian ini terjadi dua hari sebelum malam Grand Final tepatnya pada 1 Agustus 2023.
Menurut Mellisa Anggraini yang merupakan pelapor sekaligus kuasa hukum para korban, body checking tersebut dilakukan diluar batas dan melanggar hak privasi finalis.
Karena diminta untuk tidak mengenakan busana, bahkan ada yang difoto dan disentuh bagian tubuh pribadinya oleh salah satu panitia selama proses body checking berlangsung.
Kasus Miss Universe Indonesia menjadi perdebatan dan pertanyaan mengenai penilaian yang dilakukan dalam sebuah kontes kecantikan di Indonesia bahkan di dunia. Tepatnya, apakah perlu menilai fisik seseorang sampai harus membuka busananya?
Seperti pada komentar di media sosial Twitter yang diunggah oleh @Mukhlis749 “Bukannya sudah menjadi rahasia umum,? Baru sekarang aja yg berani bilang,” ujarnya. (link tweet: (11) Tukang ngopi di Twitter: "@mazzini_gsp Bukannya sudah menjadi rahasia umum,? Baru skrg aja yg berani bilang" / X).
Baca Juga: Kuasa Hukum 7 Korban Pelecehan Seksual Beberkan Bukti Baru kepada Penyidik Polda Metro Jaya
Lalu dibalas oleh akun @fixxbar_ “sebenernya body checking itu emang udah biasa bahkan di beberapa instansi saat tes2 kesehatan tapi itu menjadi salam ketika hal tersebut divideokan dan ada lawan jenis yg tidak capable (bukan tenaga medis) yg ikut nyelonong saat body checking,” ujarnya. (link tweet: https://twitter.com/fixxbar_/status/1689065058717114368?s=46&t=zEi-Je9Kqw7xmUxbVnpPpg)
Menurut Rio Motret, fotografer fashion yang juga mantan visual director Miss Universe Indonesia, body checking merupakan hal yang wajar dalam konteks kecantikan. Namun pada umumnya hanya dilakukan secara privat oleh orang yang kompeten, seperti tenaga medis dan sesama jenis. Para finalis juga tidak dalam keadaan tanpa busana.
