Network
PRIANGANTIMURNEWS - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran hanya dalam hitungan hari akan segera kita jelang. Di masyarakat Indonesia sudah menjadi tradisi yang mengakar ketika tibanya Hari Raya Idul Fitri berlimpah segala aneka macam kudapan.
Kudapan dari mulai yang tradisional sampai makanan kekinian. Dari ketupat sampai kue nastar. Dari rendang sampai kue goyang. Dari lontong sayur sampai burger masyhur.
Tetapi dari sebanyak sajian yang beraneka ragam dan rasa tersebut ada sajian spesial yang merupakan kue 'wajib' tersaji di atas meja ruang tamu.
Baca Juga: Damkar Kota Tasikmalaya Berhasil Lepas Kaleng Biskuit di Kepala Balita!
Ya! Sajian tersebut tiada lain adalah Biskuit Khong Guan. Biskuit ini merupakan sajian yang fenomenal dan eksistensinya tak tergoyahkan dari tahun ke tahun.
Biskuit dalam kemasan kaleng dengan tampilan khas ini ternyata memiliki kisah panjang dalam kehadirannya di tengah-tengah keluarga saat hari Lebaran.
Berikut, priangantimurnews.pikiran-rakyat.com akan menelisik kisah panjang biskuit ikonik yang selalu hadir di setiap momen Lebaran yang dilansir dari akun Instagram @gnfi.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Badan POM Temukan 188.640 Produk Tak Layak Edar
Biskuit Khong Guan sebenarnya bukan asli biskuit dari Indonesia melainkan suatu merk biskuit keluaran Singapura. Biskuit ini memiliki ciri khas yang ikonik berupa kemasan kaleng berwarna merah.
Hal unik lainnya dari biskuit Khong Guan ini adalah lukisan di permukaan kaleng kemasannya. Lukisan tersebut menggambarkan seorang ibu dan dua orang anak pria yang sedang menikmati Biskuit legend ini. Diketahui, lukisan tersebut dibuat oleh seniman asal Salatiga yakni Bernardus Prasodjo pada 1970.
Khong Guan sendiri didirikan oleh seorang imigran asal Fujian, Tiongkok yang merupakan kakak beradik yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Mereka berdua sempat bekerja di pabrik biskuit di Singapura.
Ketika Jepang menginvasi Singapura, kakak beradik ini mengungsi ke Perak Malaysia. Saat invasi Jepang ke Singapura, mereka kembali lagi ke negara tersebut dan secara kebetulan mereka menemukan beberapa mesin tua pembuat biskuit dari tempat mereka dulu.
Berkat kegigihannyanya kakak beradik ini kemudian mendirikan pabrik biskuit yang diberi nama Khong Guan Biskuit Factory (Singapore) Limited pada 1947.
Pada 1970 perusahaan ini melebarkan sayap dengan membuka pabrik biskuit di Indonesia dengan label Khong Guan Biskuit Factory Indonesia.
Baca Juga: Polres Tasikmalaya Berangkatkan 120 Orang Pebalik Lebaran Gratis ke Terminal Rambutan
Dari waktu ke waktu biskuit ini mulai diterima masyarakat Indonesia. Khong Guan sendiri merupakan Biskuit kalengan pertama di Asia Tenggara. Perusahaan ini dengan gencar melakukan promosi terutama saat hari-hari Raya tertentu.
Harganya relatif terjangkau dan kemasannya yang praktis sehingga konsumen tidak perlu lagi menyediakan tempat saji lagi. Biskuit ini juga relatif awet dan tahan lama meskipun kemasannya telah terbuka.
Keunikan lainnya yakni dalam lukisan di kemasan kalengnya. Seorang ibu dengan dua orang anak yang sedang menyantap biskuit ini dengan tidak ada kehadiran sosok seorang ayah.
Baca Juga: Inilah Tips Mencegah Kegemukan Usai Lebaran
Di masyarakat Indonesia terutama para warga net, sering membuat lelucon terkait sosok ayah yang tidak tampak dalam lukisan. Ada yang menyebut ayah dari keluarga tersebut adalah 'Bang Toyib' yang tidak pulang-pulang saat momen Lebaran.
Ada juga yang 'memplesetkan' kemasan kaleng dari biskuit legendaris ini dengan isi hati seseorang. Karena tidak jarang kemasan kalengnya ketika isi biskuitnya telah habis, diganti dengan kue lain misalnya 'opak' ataupun 'rengginang'.
Sehingga ada lelucon dalam masyarakat: Hati manusia itu ibarat Kaleng Khong Guan. Kemasannya Khong Guan tapi isinya rengginang!
Itulah kisah dari Biskuit Khong Guan yang legendaris yang selalu ada setiap momen Lebaran.
Lebaran yang sebentar lagi tiba, apakah Anda sudah punya stok Biskuit Khong Guan? Anda termasuk orang beruntung dan type orang yang tidak gampang melupakan 'sejarah' jika di meja ruang tamu Anda telah ada Biskuit Khong Guan.***
