Idul Fitri, Momentum Kembalinya Jati Diri Manusia Sebagai Bangsa Beradab!

- 6 April 2024, 20:19 WIB
Ustadz R.H.M. Iwan Ichwanu Setiawan seorang Pemerhati Sosial Asal Kota Tasikmalaya bahas momentum kembalinya jati diri./Ade Advian Achmad/priangantimurnews/PRMN
Ustadz R.H.M. Iwan Ichwanu Setiawan seorang Pemerhati Sosial Asal Kota Tasikmalaya bahas momentum kembalinya jati diri./Ade Advian Achmad/priangantimurnews/PRMN /

Ujian disini adalah menurunkan frekuensi gelombang amarah, syahwat dan bertahannya dari  kebiasaan asupan lahiriah makanan minuman pada raga jasad kita serta mendidik dan melatih pengendalian pikiran, perkataan dan perbuatan serta  managemen qalbu atau hati.

"Khitah dan fitrahnya manusia sesungguhnya dimulai pada arena waktu  Bulan Syawal  dimana letak keberhasilannya manusia dapat ijazah itu ketika masuk ke dalam Bulan Syawal," lanjut Ustadz yang juga pemerhati sosial ini.

Baca Juga: Sanksi Bagi Perusahaan Tidak Bayar THR Karyawan, Harus Diberikan Maksimal H -7 Idul Fitri

Lebih lanjut Ustadz R.H.M. Iwan Ichwanu Setiawan memaparkan bahwa sesungguhnya manusia itu diciptakan dlm keadaan fitrah yaitu suci atau kembali ke asal.

"Lantas Apa hubungannya dengan kembali ke jatidiri bangsa atau  pada karakter asal muasal manusia Indonesia tadi?" tanya dia.

"Manusia kembali ke jatidiri bangsa itu adalah kembali kepada tatanan manusia sebagai makhluk individu yg mencerminkan kepatuhan pada agama dan kedewasaan pada kemuliaan akhlak serta manusia sosial yg hidup berdampingan dengan kemasyarakatan yang majemuk," ujarnya.

Baca Juga: Tiga Menteri Pastikan Negara Keluarkan Gaji 13 dan THR Hari Raya Idul Fitri 2024

Jati diri dimaksud, kata Ustadz R.H.M. Iwan Ichwanu Setiawan yakni tidak meninggalkan warisan nenek moyang sebagai bangsa agraris dan maritim. Watak perilaku sebagai orang Timur yg selalu menjunjung adab, etika dan tatakrama. Silih asih silih asuh toto tenteram dalam bingkai persatuan Indonesia.

"Silakan manusia berbeda pilihan dalam pemilu dan pilpres! silakan utk berfanatik.

Fanatik terhadap orang atau  manusia itu tidak salah sepanjang ada nilai kebenaran pada tataran keilmuan dan keakhlakannya," ucap pria alumni SMAN 3 Kota Tasikmalaya tahun 1990 ini.

Halaman:

Editor: Sri Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah