Tanah Longsor Melanda Desa Nasol Ciamis, 8 KK Diungsikan Karena Terancam

26 September 2021, 20:40 WIB
Warga gotong royong menyingkirkan material tanah akibat bagian depan Masjid Al Barokah , Dusun Sigung 1, Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, longsor hingga menimpa rumah, Minggu 26 September 2021. Longsor di wilayah tersebut dipicu hujan deras, mengakibatkan 15 titik longsor. /Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat

PRIANGANTIMURNEWS - Bencana tanah longsor melanda wilayah Desa Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.

Peristiwa yang terjadi Sabtu malam 25 September 2021 disebabkan karena terus menerus diguyur hujan deras.

Akibat lonsgor tersebut sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) diungsikan karena rumahnya terancam.

Baca Juga: 3 Bulan Jadi Orang Tua, Begini Fakta Dinda Haw dan Rey Mbayang

Longsor terjadi di 15 titik tersebar di tujuh dusun, yakni Dusun Desa (4 titik), Batumalang (4 titik), Cikuda (2 titik), Sigung 2 (2 titik).

Kemudian Dusun Carik, Sigung 1, Palasari masing-masing 1 titik. Kejadian tersbeut juga mengakibatkan 8 rumah terancam dan 6 rumah terdampak.

Hingga Minggu 26 September 2021, sejumlah warga tampak gotong royong menyingkirkan material tanah yang menimbun badan jalan maupun menimpa rumah.

Baca Juga: Heboh, Orang Tua Ayu Ting Ting Dilaporkan Polisi

Material longsor yang menutup akses jalan antara Desa Nasol dengan Desa Darmacaang, berhasil disingkirkan sekitar pukul 10.00 WIB.

Pembersihan tanah dibantu dengan alat berat dari Pemkab. Ciamis. Sedangkan di wilayah Batumalang pembersihan tanah longsor, tuntas diselesaikan pukul 12.00 WIB.

Di Dusun Sigung 1, dapur rumah milik Ny. Iti Kartini (67), akibat tembok penahan tebing Masjid Al-Barokah ambrol. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersbeut.

Baca Juga: Sungguh Mulia, Agnez Mo Gemar Lakukan Aksi Sosial Hingga Sekolahkan Anak Asuh

“Saya sedang berada di ruang tengah. Sedangkan anak di belakang. Mendadak terdengar suara keras disertai rumah bergetar,” ungkap Iti Kartini, ketika ditemui di rumahnya yang hancur.

Saat itu, dia tidak mengira suara gemuruh yang didengarnya akibat bagian dapur rumahnya hancur. Bersama anaknya langsung keluar rumah. Ketika di luar rumah , banyak yang teriak agar segera keluar.

“Saya langsung keluar, baru tahu bagian dapur rumah hancur. Saat itu juga banyak orang yang sedang mengaji di masjid juga keluar semua. Mereka juga minta saya segera keluar dari rumah,” tuturnya.

Baca Juga: Danrem 174 Merauke Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan PON XX 2021 di Wilayah Kabupaten Merauke

Dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Sekretaris Desa (Sekdes) Nasol, Abdul Latif, mengatakan longsor yang terjadi di 15 titik, dipicu hujan deras yang beberapa hari ini mengguyur wiayah tersebut.

Berdasar peta daerah, wilayah Nasol termasuk daerah rawan bencana, karena topografinya berbukit.

“Nasol masuk wilayah rawan bencana. Kejadian ini dipicu hujan deras. Ketika tanah jenuh dengan air, terjadi longsor. Tidak ada korban jiwa,” kata Abdul Latif.

Baca Juga: Menjelang Derby London Utara, Mikel Arteta Akan Menurunkan Pemain Tidak Berpengalaman

Dia menambahkan, longsor tidak hanya mengakibatkan tebing longsor hingga menutup akses jalan antar Desa nasol dengan Des Darmacaang, juga menimbun saluran air. Ada sembilan kepala keluarga (KK) yang diungsikan.

“Kejadiannya setelah hujan reda. Waktunya juga hampir bersamaan, mulai sore sampai malam hari,” tuturnya.

Abdul Altif mengimbau, agar warganya lebih meningatkan kewaspadaan di musim hujan. Terutama masyarakat yang tinggal tidak jauh dari tebing yang rawan longsor.

Baca Juga: Kenapa Sertifikat Prakerja Tidak Muncul, Kenapa? Ini Solusinya!

“Apalagi saat tuturn hujan deras atau hujan kecil dengan durasi lama. Kami minta warga lebih meningkatkan kewaspadaan,” tuturnya.***(Nurhandoko Wiyoso/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler