Sering Terjadi Banjir PMII Tasikmalaya Pertanyakan Peran BBWS dan Pemerintah

14 September 2022, 08:36 WIB
Pengurus Cabang PMII Tasikmalaya Aminudin sedang di sungai. /PRITIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS - Bencana alam seringkali datang tidak kita duga kedatangannya. Bencana alam selalu merugikan banyak pihak.

Bencana alam merupakan peristiwa yang disebabkan oleh keadaan alam seperti curah hujan yang tinggi, angin puting beliung erosi tanah, dan masih banyak lagi.

Bencana alam banjir di Tasikmalaya merupakan fenonema bencana alam. Sering terjadi setiap tahunya dan banyak faktornya.

Baca Juga: Siapkan Tiket Persib Bandung vs Persija, Simak Aturan dan Cara Pembeliannya!

Faktor bencana alam bisa terjadi dari berbagai faktor salah satunya angin,petir dan luapan sungai yang disebabkan curah hujan yang tinggi.

Seperti hal nya yang terjadi di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya baru baru ini sehingga menimbulkan luapan sungai Air Citanduy.

"Bencana alam banjir di Kota Tasikmalaya baru baru ini terjadi akibat luapan sungai Citanduy dan sungai Cimuluh."kata Pengurus Cabang PMII Kota Tasikmalaya, Aminudin Rabu 14 September 2022.

Baca Juga: Dua Eks Timnas Cedera, Persib Bandung kedatangan Pemain Baru, Luis Milla Berikan Menu Latihan Ini

Aminudin menyebut, bencana alam di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya bisa terjadi karena kenaikan muka air sungai Citanduy yang terjadi berulang-ulang, atau saluran sungai yang dangkal.

"Lantas patut dipertanyakan apa peran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang mewakili pemerintah untuk mengatasi terjadinya banjir?."kata, Pengurus Cabang PMII Tasikmalaya, Aminudin kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Rabu 13 September 2022.

Fenomena bencana alam banjir selalu dikaitkan dengan dangkalnya saluran sungai dan pembangunan dinilai sangat merugikan, baik kerugian pada kerusakan fisik bangunan infrastruktur, fasilitas sosial dan umum.

Baca Juga: Review Pertandingan Liga Champion Bayern Munchen vs FC Barcelona

Yang paling mengerikan bencana alam mengakibatkan korbanjiwa, seperti yang tertimpa longsor di Ciamis dan munculnya masalah sosial lainnya.

Akibat fenomena alam yang disebabkan tangan tangan jahil manusia atau tidak terawatnya sumber mata air atau saluran sungai mengakibatkan bencana dapat menimbulkan kerugian baik secara materi atau ekonomi.

Akibat dampak dari banjir atau bencana alam lainnya bisa menimbulkan keterlambatan proses produksi dan distribusi barang.

"Sebaliknya, Pemerintahan Kota Tasikmalaya menghendaki pembangunan gedung gedung tinggi dan fasilatas lainya demi terciptanya peningkatan ekonomi masyarakat."kata, Aminudin.

Baca Juga: Dua Pemain Persib Bandung Masuk Timnas, Begini Komentar Luis Milla, hingga Persib Kedatangan Pemain Baru?

Lanjutnya, sebaliknya bukan memperhatikan dampak dari pembangunan.

"Saya kira bangunan bangunan tinggi yang tanpa izin itu harus diberangus. Seharusnya pemecahan masalah banjir di Tasikmalaya menjadi pusat perhatian baik pemerintah khususnya BBWS."ujarnya.

Aminudin menyebut, BBWS dan Pemerintah Kota Tasikmalaya dilihat saya rasa belum ada penyelesaian yang serius sampai saatini tentu dipertanyakan keberadaan nya.

Sering terjadinya banjir di Kota Tasikmalaya akibat faktor alam meluapnya sungai, saya menilai BBWS dan pemerintah Kota Tasikmalaya tidak ada kepedulian terhadap masyarakat kemana?.

"Pandangan saya beberapa alternatif kebijakan penanganan banjir akibat luapan sungai Citanduy, Cimulu, Ciloseh BBWS dan pemerintah Kota Tasikmalaya tidak berjalan efektif."kata, Aminudin.

Peran pemerintah sampai hari ini diantaranya dengan penataan bangunan liar diduga tanpa izin di sepadan sungai, penataan pemukiman di sekitar hulu sungai di Tasikmalaya banyak sekali.

"Normalisasi sungai dan rencana pembangunan sodetan/waduk/situ dan lainnya tidak berpengaruh sama sekali terhadap usaha preventif menanggulangi banjir."kata, Aminudin.

Baca Juga: Persib Bandung vs Barito Putera, Dua Pemain Ini Bakal Absen Lama, Febri Sakit, Luis Milla: Saya Senang

Aminudin menyebut, hampir semua paket kebijakan tersebut, menuai pro-kontra di kalangan masyarakat.

Ini menarik karena kebijakan penanganan banjir selalu berhadapan dengan sektor pembangunan yang mengakibatkan murkanya alam.

"Hemat saya dalam masalah lingkungan terganggunya sistem hidrologi pada lingkungan daerah aliran sungai (DAS), yang menyebabkan meluapnya Sungai Citanduy, Cimulu."ujarny.

Kenaikan muka air dan irigasi dipersempit dengan banyaknya sampah pada aliran sungai serta bangunan dan berdampak pada kerja ekosistem.

Pada satu sisi, pembangunan mengkonversi lahan dan mengubah peruntukan serta fungsialaminya menjadi bangunan.

Gedung bertingkat dan tutupan lahan produktif lainnya. Konversi lahan berdampak pada kerusakan ekosistem secara keseluruhan.

Hasilnya, perubahan penggunaan tanah dan konversi tutupan lahan berdampak pada peningkatan banjir di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.

Peningkatan banjir dihasilkan akibat peningkatan sedimentasi dan laju erosi di bagian hulu sungai citanduy dan cimuluh.

Sehingga makin besar lahan yang terkonversi, makin besar pula dampak banjir yang dihasilkan. Lagi dan lagi masalah banjir di Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.

Permasalah dalam konteks penanganan, baik pada penentuan kebijakan maupun kepentingan masyarakat dan juga kepentingan pemerintah.

Oleh karena itu, peran kebijakan BBWS soal lingkungan sungai dan peran kebijakan Pemerintah Kota Tasikmalaya menjadi sangat penting untuk mengatasi permasalahan banjir dan lainnya.***

Editor: Agus Kusnadi

Tags

Terkini

Terpopuler