Mengharukan,Seorang Bocah di Tasikmalaya  Sudah 5 Bulan Koma, Butuh Uluran Tangan

5 November 2022, 20:34 WIB
Ika Rohmatika ibunda Malik Rizki Nursyabani saat menungguhi anak bungsunya yang terbaring tak berdaya, di rumahnya Sabtu 5 November 2022 /Edi Mulyana/Priangantimurnews

PRIANGANTIMURNEWS - Nasib malang menimpa Malik Rizki Nursyabani (9). Siswa kelas 4 SD warga Kampung Genteng, Kelurahan Cilamajang, Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya Jawa Barat itu sudah 5 bulan tak berdaya.

Setiap hari, bocah malan ini hanya terbaring tanpa sadar di tempat tidurnya. Anehnya sampai sekarang tidak ada tetang, sanak saudara dan pemerintah yang peduli.

Ibu kandung Malik, Ika Rohamtika saat ditemui priangantimurnews.com Sabtu 5 November 2022 di rumahnya mengatakan sebelumnya anaknya itu sehat. Dia mulai sakit setelah jatuh saat bermain dengan teman-temannya.

Baca Juga: Tujuh Perompak Dibekuk Polisi di Perairan Batam, 1,8 Ton Besi Bekas Diamankan

"Sebelumnya anak saya, Malik sehat. Namun beberapa bulan lalu Malik terjatuh saat bermain bersama teman-temannya."kata Ika Rohmatika.

Setelah terjatuh, diduga punggungnya membentur lantai. Sehingga, ia pun kini hanya bisa tidur. Bahkan untuk minum dan makannya pun harus menggunakan selang.

"Sesekali anak saya ini kedua bola matanya hanya bisa berkedip tapi itu juga sambil terpejam." kata, Ika Rohmatika.

Untuk memohon pertolongan dari sangmaha pencipta, saya tak henti-henti memutarkan alunan ayat suci Alquran dari handphone yang tersimpan di samping sang bocah.

Baca Juga: Ibu Muda dan Mahasiswa di Kota Tasikmalaya Jadi Korban Arisan Bodong, Kerugian Mencapai Rp2 Miliar

Ika juga memaparkan kronologi anaknya bisa sampai koma hingga 5 bulan.

Awalnya, anak saya sedang bermain dengan teman-temannya. Namun saat bermain, Malik terjatuh.

“Keesokan harinya, setiap kali ia jalan kaki selalu jatuh. Langsung saya bawa ke puskesmas. Dari hasil pemeriksaan, katanya lambung dan kecapean,” kata Ika,

Karena kondisinya tak kunjung membaik, maka Ika pun membawanya ke Rumah Sakit dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

"Sesampainya di RS dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Rizki ditangani hingga di-scan pada bagian kepalanya, dan hasilnya tidak apa-apa."kata, Ika.

Baca Juga: Dua Pelaku Penjualan Seks Secara Online, Ditangkap Polres Bukit Tinggi

Kemudian dilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Dari hasil MRI, kata Ika, ada kerusakan pada saraf tulang belakang di bagian punggung.

"Anak saya kondisi koma begini sudah 5 bulan. Dan kalau ngedropnya sudah 2 bulan. Sedangkan untuk minum dan makan, gunakan selang nasogastrik atau Nasogastric Tube (NGT),”kata, Ika.

Ika mengaku sudah berusaha untuk menyembuhkan sang buah hatinya

Sudah beberapa kali di bawa ke Rumah Sakit. Namun hasilnya, tetap saja Malik Rizki Nursyabani tak kunjung sembuh.

"Saya sempat berniat untuk membawa Malik ke rumah sakit di Bandung. Akan tetapi masalahnya terbentur biaya untuk perjalanan, biaya hidup maupun kebutuhan lainnya."kata, Ika.

Baca Juga: 12 ABK Asal Indonesia Hilang, Kapal Kargo Vietnam Pengangkut 10 Ton Semen Tenggelam di Laut Lepas Taiwan

Sebelumnya, Ika biasa membantu sang suami kerja di tempat bordir atau menjahit pakaian.

Namun karena anaknya koma, maka ia pun setiap harinya kini harus merawat anak bungsunya ini.

Belum lagi, keluarganya mengalami musibah. Sang suami yang menjadi tulang punggung keluarga mengalami kecelakaan saat mengendarai motor. Sehingga, suaminya tidak bisa kerja.

"Tetapi alhamdulillah dari tetangga ada yang ngasih buat makan,” kata, Ika terlihat sambil menahan air mata.

Ika mengaku bahwa sampai saat ini belum mendapat bantuan dari pemerintah atau datang ke tempatnya.

“Ya, mungkin belum tahu dengan kondisi anak saya,” kata, Ika.

Baca Juga: Kim Sae Ron Kerja Paruh Waktu, Ini Tanggapan Agensi

"Rencananya, jika ada uang dan bekal akan membawa Rizki ke dokter spesialis saraf di salah satu rumah sakit yang ada di Bandung."kata, Ika.

Harapan saya ingin anak saya sembuh bisa sekolah lagi seperti biasa. Tapi sampai saat ini belum ada uang buat berobat ke Bandung.

"Memang saya tahu meski gratis, tapi kan untuk ke sana kemari dan makan atau keperluan lainnya harus pakai uang,"ujarnya.***

 

Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler