PRIANGANTIMURNEWS - Baru baru ini Kota Tasikmalaya dihebohkan dengan munculnya dua kejadian soal proposal permohonan THR PO Bus Budiman dan anggota BNN positif Narkoba.
Dari dua kejadian ini dinilai jadi sumber masalah bagi Kepala BNN dan juga elektabilitas BNN itu sendiri sehingga dapat menimbulkan hilangnya kepercayaan dari masyarakat.
Aktivis Mahasiswa, Ardian Nugraha menyebut, dari dua kejadian yang tidak terduga ini muncul secara tiba tiba dan sangat mencengangkan masyarakat Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: BNN RI Periksa Kepala BNN Tasikmalaya Terkait dengan Minta THR Idul Fitri ke PO Budiman
Dua kejadian Proposal permohonan THR dan anggota yang positif di Lembaga BNN Kota Tasikmalaya ini dinilai sudah seperti drama sekaligus menjadi babak baru.
Bagaimana tidak? Setelah Kepala BNN dipecat secara tidak hormat dengan ada bukti meminta THR kepada perusahaan PO Bus Budiman. Sekarang, malah ada salah satu anggotanya diduga terbukti positif sabu.
"Dengan adanya dua permasalahan ini, apakah lembaga BNN ini bisa memulihkan kepercayaan masyarakat?," kata Ardiana Nugraha kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com Jumat 14 April 2023.
Baca Juga: Pelajar Berikan THR Uang Mainan dan Setandan Pisang kepada BNN Tasikmalaya
Sepertinya sulit untuk memulihkan kepercayaan masyarakat, jika tugas pokok dan fungsinya sebagai pencegah dan pemberantas narkoba telah keluar dari tugas yang sebenarnya.
"Jargon war on drugs (upaya melawan narkoba) malah seperti terpeleset menjadi (upaya memakai narkoba),"ujar Ardiana.
Kami dari Aktivis Mahasiswa sangat menyayangkan sekaligus miris jika memang BNN sudah keluar dari fungsinya, apalagi sampai misalnya menjadi BANDAR NARKOTIKA NASIONAL.
"Kejahatan internasional ini harus serempak diperangi, tidak saja hanya menjadi Tugas BNN,"ujar Ardiana.
Memerangi narkoba menjadi tugas seluruh elemen masyarakat. Solidaritas, kekompakan dan kepedulian harus menjadi konsern bersama dalam memerangi narkoba.
Jangan sampai Kota Tasikmalaya yang menyandang kota santri ini menjadi sarang peredaran dan bisnis narkoba.
Kami dari mahasiswa berharap PJ Walikota khususnya bagian hukum Pemerintah Kota Tasikmalaya harus responsif dan turun tangan dalam memberantas narkoba.
"Salah satu yang harus disambut adalah aturan, Perda Pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika,"ujar Ardiana.
P4GN yang sudah dibuat oleh DPRD dengan dijabarkan melalui Perwalkot sebagai penjabaran teknis dalam memerangi narkoba di Kota Tasikmalaya.***