Aktivis PLHI Ungkap Penyebab Kota Tasikmalaya Belum Raih Adipura

12 Juli 2023, 11:00 WIB
Aktivis PLHI Mugni /

PRIANGANTIMURNEWS - Kota Tasikmalaya hingga saat ini masih belum terhindar dari masalah sampah.

Sampai saat ini masih banyak tumpukan sampah dimana-mana. Melihat kondisi itu,  masih perlu perhatian dari pemerintah.

Hal tersebut diungkapkan aktivis Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia (PLHI) Kawasan Lingkungan Hutan dan Laut di Indonesia (KLHI) Tasikmalaya, Mugni Anwari.

Baca Juga: 7 Karakteristik Seorang Penulis, Peduli Terhadap Lingkungan adalah Salah Satunya

"Dengan kondisi sampah masih banyak yang menumpuk, belum tertib akan menjadi hambatan untuk meraih gelar Adipura yang sebentar lagi akan dilakukan penilaian,"kata Mugni kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat com Rabu  12 Juli 2023.

Mugni menyebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah merencanakan bulan Juli ini akan segera melakukan oenilaian Adipura di seluruh Indonesia termasuk di Kota Tasikmalaya.

Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.

Adipura merupakan event tahunan tingkat nasional, dimana seluruh Indonesia mempersiapkan diri untuk membenahi kebersihan kota masing masing dengan tujuan mendapatkan predikat adipura. 

Baca Juga: Senam Emak-Emak Perum BRP Panglayungan Tasikmalaya, Badan Sehat sambil Jalin Silaturahim

Predikat adipura ini adalah predikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, pastinya sangat bergengsi 

Predikat Adipura sebagai tolok ukur dimana kota ini akan menjadi kota terbersih di mata publik. Apabila Kota Tasikmalaya telah sesuai memenuhi kereteria Adipura. Maka Kota Tasikmalaya berhak untuk mendapat predikat Adipura.

Kereteria Adipura akan menjadi babak penetu yang dilakukan oleh tim penilai adipura disaat turun ke lapangan untuk memastikan pencemaran lingkungan khusus nya dari sampah, jika sudah terbukti bersih, maka kota tersebut layak mendapat predikat Adipura.

"Kota Tasikmalaya seharusnya jangan kalah oleh kota kecil, seperti Kota Banjar hanya ada 4 Kecamatan sudah 7 kali berturut turut mendapatkan predikat Adipura,"kata, Aktivis PLHI Mugni.

Kota Banjar mendapatkan predikat adipura 7 kali berturut-turut sudah memenuhi standar penilaian Adipura. Sebagai gambaran pedahal Kota Banjar itu kita kecil, penduduk pun sedikit.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya dan BI Gelar OPM Diburu Warga

Sekarang pertanyaan nya Kota Tasikmalaya kota besar, penduduk banyak, perekonomian maju bahkan menjadi kita tujuan, tetapi sejak Kita Tasikmalaya berdiri belum pernah mendapat predikat Adipura. 

"Kok bisa kalah kesadaran nya sama kota kecil? Jadi sejauh mana persiapan pemerintah daerah khususnya pengambil kebijakan, dalam menganggarkan untuk penilaian Adipura ini,"kata, Mugni.

Untuk meraih predikat Adipura kenali terlebih dahulu kereteria ya diantaranya atasi sampah dari hilir ke hulu atau sebaliknya dari hulu ke hilir, termasuk didalamnya sampah yang ada di TPS, perkantoran, rumah tangga dan lainnya.

Selain sampah yang ada di TPS, sampah yang ada di perkantoran, sampah yang ada di perumahan, juga sampah yang ada di Rumah Sakit, baik sampah beracun ataupun domistik semuanya dinilai.

Baca Juga: Mantan Bupati Tasik Tatang Apresiasi Langkah Bupati Ade di Mekah

Penilaian akan dilakukan sampai ke TPA nya. Sekarang di TPA kita timbangan saja sudah di tumpukin oleh Ton nan sampah, bagaimana kita akan mendapatkan penilaian yang baik, disana saja sudah tidak terarah dan tidak terstruktur. 

Sebenarnya kalau bicara kebersihan menjadi tanggungjawab semua pihak, karena kebersihan itu sebagian dari iman. 

Parameter penanganan sampah itu pemerintah. Tinggal pemerintahnya mampu memberikan edukasi yang baik tidak ke masyarakat sehingga masyarakat tunduk dan taat kepada pemerintah terutama dalam menyikapi sampah.

"Jadi kesehatan itu harus betul betul diterapkan menjadikan bagian iman. Sampah juga akan menjadi tolok ukur bagi para inspektor yang datang ke kota Tasik yang notabene kota santri,"kata Mugni. 

Misalnya kita masuk ke salah satu kota, apabila kota nya kumuh dan penuh sampah pasti akan menjadi ukuran, sepertinya pembisnis juga akan lari, selain itu tidak akan ada wisatawan yang datang.***







Editor: Muh Romli

Tags

Terkini

Terpopuler