Ustadz AYA : Pemilu 2024 Moment Tepat Untuk Memilih Pemimpin Berpengetahuan Luas

11 Februari 2024, 11:13 WIB
Ustadz Agus Yosep Abdulloh,M.Pd: Pemilu 2024 Moment untuk memilih pemimpin yang memiliki pengetahuan luas/Ade Advian Achmad/priangantimurnews/PRMN. /

PRIANGANTIMURNEWS - Pesta Demokrasi terbesar di Indonesia yakni Pemilu 2024 hanya tinggal menghitung hari akan segera digelar.

Dalam pemilu tersebut seluruh rakyat Indonesia yang telah memenuhi syarat dibebaskan untuk menyalurkan hak pilihnya.

Pemilu 2024 ini merupakan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih para wakil rakyat yang akan duduk di parlemen. Selain itu pula Pemilu 2024 ini sebagai ajang untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan memimpin Indonesia untuk lima tahun mendatang.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Sambut Hari Valentine 14 Februari 2024, Desain Keren Kekinian, Pas Dishare di Sosmed

Bagi masyarakat Indonesia pada pemilu ini harus benar-benar teliti dalam memilih para wakilnya yang akan duduk di parlemen dan juga tentu saja memilih calon Presiden dan Wakilnya yang sesuai hati nuraninya.

Kriteria para calon pemimpin bangsa khususnya untuk Presiden dan Wakil Presiden selain harus memenuhi syarat yang sudah diatur oleh Undang-undang juga seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas.

Terkait dengan seseorang yang akan menjadi pemimpin dalam Al Qur'an Surat Yusuf (12):55 dijelaskan bahwa ada seseorang yang sengaja minta dijadikan pejabat atau pemimpin.

Baca Juga: Satu Orang Tewas, Polisi Masih Selidiki Insiden Kebakaran Sumur Bor Minyak Ilegal di Batanghari

Seseorang itu tiada lain yakni Nabi Yusuf Allaihisallam.Nabi Yusuf meminta kepada Raja Mesir agar ia dijadikan menteri keuangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua FHQ (Forum Hufazil Qur'an) DPW Jabar,Ustadz Yosep Abdulloh,M.Pd dalam perbincangan dengan priangantimurnews.pikiran-rakyat.com pada Ahad,11 Februari 2024.

Permohonan dari Nabi Yusuf Allahissallam ini untuk dijadikan pemimpin sebagai pemimpin ini ada dalam Surat Yusuf ayat 55. Surat ini berbunyi:

"قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ"

“Dia (Yusuf) berkata, “Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang terpercaya dan berpengetahuan luas”. QS. Yusuf (12): 55"ujar Ustadz Yosep Abdulloh atau karib disapa Ustadz AYA ini.

Baca Juga: Pangdam IV Diponegoro: Siapkan Lokasi Pengungsian Yang Layak Untuk Korban Banjir Demak

Kata Ustadz AYA yang juga Dosen tetap di STAI Miftahul Ulum Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya ini,Nabi Yusuf yang minta dijadikan pemimpin juga dipertegas oleh hadist yang diriwayatkan oleh An Nasai nomor 673 dan Abu Daud nomor 531.Adapun bunyi dari hadist tersebut yakni:

 تَّخِذْ مُؤَذِّنًا لَا يَأْخُذُ عَلَى أَذَانِهِ أَجْرًا

Dari 'Utsman bin Abi Al 'Ash berkata bahwa ia berkata pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Jadikanlah aku imam bagi kaumku.”
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Engkau kuangkat jadi imam mereka. Namun perhatikanlah saat shalat orang-orang yang lemah. Dan pilihlah muazin dari orang yang tidak mencari upah dengan azannya.” (HR. An Nasai no. 673 dan Abu Daud no. 531)

“Jadi jika seseorang pemimpin melihat ada yang meminta kekuasaan dengan maksud ingin mendatangkan maslahat maka hal itu tidak jadi masalah,” kata Ustaz AYA yang juga Pimpinan Ponpes Daarul Mu'minin Seladarma Kota Tasikmalaya ini.

Baca Juga: Ceramah Isra Mi'raj Ustadz Faisal di Aceh, Penyerahan Masjidil Aqsa Pada Nabi Muhammad SAW

Lebih lanjut Ustadz AYA juga menyampaikan mengapa seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luas karena seorang pemimpin pasti akan membahas berbagai masalah ketika dia menjabat sebagai pemimpin.

“Masalah yang akan menghadapi seorang pemimpin apalagi memimpin negara sangatlah kompleks dan beragam.Masalah ekonomi,sosial, politik, kemasyarakatan,keamanan, kesehatan dan banyak lagi.Masalah ini bukan hanya internal tapi masalah eksternal dan bilateral,'lanjut Ustadz yang juga Ketua IDMI ( Ikatan Da'i Muda Indonesia) Kota Tasikmalaya ini.

Ustadz muda yang telah bersertifikat MUI Pusat ini memaparkan jika seseorang pemimpin memiliki pengetahuan luas maka masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan benar.

Kita bisa mengetahui seorang calon pemimpin apakah memiliki pengetahuan yang luas atau sebaliknya,bisa dilihat dari 'background' pendidikan yang ditempuhnya.Salah satunya dari jenjang pendidikan yang sudah tervalidasi keabsahannya"ungkap Ustadz AYA.

Baca Juga: Selamat Memperingati Isra Miraj 2024, Ini Kumpulan Link Download Twibbon Menarik, Share di Media Sosial

Syarat seorang pemimpin selain harus Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan dasar agama yang kuat juga harus memiliki karakter dan akhlak yang baik, berintegritas tinggi dan memiliki kepekaan sosial serta hati nurani terhadap masyarakat atau umat yang akan dipimpinnya.

Pengetahuan luas yang diperkuat dengan bukti sah dari institusi pendidikan yang pernah diikutinya juga harus menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih pemimpinnya.

Kriteria diatas bukan hanya berlaku buat calon Presiden dan Wakil Presiden yang akan dipilih pada 14 Februari 2024 lewat Pemilu,tapi berlaku juga bagi pemimpin lainnya baik di instansi pemerintah atau non pemerintah atau pemimpin lembaga-lembaga lainnya di Indonesia.***

Editor: Rahmawati Huda

Tags

Terkini

Terpopuler