Network
PRIANGANTIMURNEWS- Di negara Indonesia terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan hanya dikenal di wilayah yang termasuk iklim tropis.
Musim hujan ditandai dengan cuaca mendung atau curah hujan tinggi di suatu wilayah. Musim hujan juga akan berakibat terhadap bencana alam seperti banjir.
Baca Juga: 7 Hari Kepergian Rina Gunawan, Melly Goeslaw adakan Tahlilan Online Bersama Sahabat Almarhumah
Bencana alam yang diakibatkan oleh musim hujan berdampak terhadap masyarakat dan rentan terkena penyakit.
Dilansir priangantimurnews dari Instagram Kemenpupr yang menangani tentang tata ruang, fasilitas, sarana dan prasarana masyarakat, terdapat dua jenis penyakit yang disebabkan oleh bencana alam seperti banjir dan merusak terhadap sarana dan prasarana.
Dua penyakit yang perlu diwaspadai oleh dua jenis penyakit ini adalah sebagai berikut:
Pertama, Water-borne diseases. Penyakit ini hadir atau muncul akibatn mengonsumsi air yang terkontaminasi. Contohnya Diare, Disentri, dan Kolera.
Baca Juga: Pangandaran Segera Miliki Kampus IAIN
Diare adalah penyakit yang diakibatkan oleh gangguan pencernaan karena memakan atau mengonsumsi makanan atau air yang tidak sehat dan menimbulkan penyakit.
Disentri adalah penyakit radang usus yang disertai diare berdarah, disentri paling sering terjadi akibat bakteri shigellosis atau amuba. Disentri sering menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Sedangkan, kolera adalah penyakit bakteri yang menyebabkan diare berat dan dehidrasi, biasanya menyebar di dalam air. Jika kolera tidak ditangani dengan tepat, hal ini akan berakibat fatal pada tubuh. Kolera mebutuhkan diagnosis medis dan selalu memerlukan uji atau pencitraan laboratorium.
Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Saat Pandemi Covid-19, PHRI Bantu Promosikan Pariwisata Pangandaran
Kedua, Water-related-vektore-borne diseases. Penyakit ini disebabkan oleh vektor pengembangan besarnya di air. Contohnya: Malaria, Demam berdarah, dan filariasis.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium, ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Tingkat keparahan malaria bervariasi berdasarkan spesies plasmodium.
Gejala yang dirasakan berupa mengigil, demam, dan berkeringat. Biasanya terjadi beberapa minggu setelah digigit.
Baca Juga: Tugas Baru Laporta Presiden Terpilih Barcelona, Membangkitkan Club Dari Kritis
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk deman berdarah. Nyamuk ini akan cepat meyebar atau tumbuh melalui air yang tergenang atau air yang kotor. Apalagi saatterjadi banjir, nyamuk-nyamuk tersebut sangat menyukai bencana alam tersebut.
Sedangkan, filariasis adalah penyakit parasit tropis yang memengaruhi kelenjar limfa dan pembuluh limfa. Filariasis limfatik disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi. Gigitan nyamuk ini menularkan parasit yang menuju sistem limfa.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Samsat Keliling Kota Banjar Maret 2021, Berikut Persyaratan yang harus Dibawa
Sistem limfa ini menyebabkan pembengkakan di kaki, lengan, dan alat kelamin. Kondisi yang ini juga meningkatkan risiko seringnya infeksi bakteri yang mengeraskan dan menebalkan kulit (kaki gajah).
Dua penyakit ini perlu diwaspadai saat musim hujan,karena air dari musim hujan akan tertampung di sungai, laut. Tempat tersebut jika tercemar oleh sampah, maka akan menimbulkan banyak penyakit seperti di atas.***
