Dema STAI Tasikmalaya Bahas Isu Hangat Soal Korupsi, KPK Kehilangan Jati Diri

- 8 Juli 2021, 17:21 WIB
Dewan Mahasiswa STAI Tasikmalaya.
Dewan Mahasiswa STAI Tasikmalaya. /PRIATIM PRMN/EDI MULYANA/

PRIANGANTIMURNEWS- Ditengah lesunya gerakan dan semangat mahasiswa. Dewan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (Dema STAI) Tasikmalaya mengkajian dan membahas isu hangat persoalan korupsi.

"Isu yang dibahas bukan hanya persoalan korupsi saja, termasuk persoalan ekonomi dan pembungkaman mahasiswa semua dikaji secara mendalam," kata, Ketua Dema STAI, Ali Yapi kepada Pikiran Rakyat Media Network priangantimurnews.com melalui WhatsApp Kamis 8 Juli 2021.

Kata, Ali bukan rahasiah lagi, kita bersama tahu bahwa saat ini KPK telah kehilangan marwahnya sebagai lembaga independen, disamping itu keberadaannya sebagai amanat reformasi dalam cita cita memberantas korupsi kini telah sirna.

Baca Juga: Pembaruan! Cek Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) PKH Mei-Juni Rp600 Ditambah 10 kg Beras, Cair Juli ini

Bukan hal yang tidak mungkin, pengangkatan pegawai KPK menjadi ASN adalah pertanda KPK kini sudah sangat mudah untuk diintervensi oleh pemerintah.

"Pemberantasan korupsi akan terhambat. Kasus korupsi akan semakin marak terjadi di negeri ini, efek besarnya sudah barang tentu berdampak kepada semua aspek,' ujarnya.

Kata, Ali, berbicara soal kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, dua cita cita ini akan sulit untuk diwujudkan.

"KPK di mata rakyat adalah harapan besar bagi Indonesia untuk lebih baik," kata, Pajar dan Reja Pematik Dalam Pembicaraan

Lanjut Pajar dan Reja, namun ada saja upaya pelemahan KPK yang terus digencarkan sejak KPK lahir sampai sekarang entah dari eksternal maupun internal.

Baca Juga: Alasan Nia Ramadhani Sudah 5 Bulan Konsumsi Sabu

"DPR yang seharusnya mendengarkan hati dan suara rakyat. Sekarang berpaling dari rakyat," ujarnya.

Menurutnya, pelemahan KPK merupakan buntut dari dikhiatinya nurani dan reformasi, maling-maling besar berdasi seolah dilindungi.

"Sementara maling-maling kecil dihakimi hingga dipenjara dan denda. Kita menyadari mahasiswa adalah harapan rakyat, artinya tidak bisa bungkam dan diam ketika ketidak adilan menerpa Indonesia," ujar, Pajar dan Reja.

Katanya, ruang belajar kita bukan kampus, melainkan lingkungan masyarakat yang harus kita bela. Jangan sampai KPK mati dalam keadaan tidak tenang.

Ali menambahkan, didalam pembahasan persoalan korupsi dihadiri dan disaksikan oleh pengurus Dema dan beberapa mahasiswa Kampus STAI.

Baca Juga: Karena Kesalahpahaman, Polres Metro Jakbar Minta Maaf Kepada Paspampres

Ali menambahkan, hasil dari kanjian yang dilakukan ini akan didalami lebih lanjut di internal Dema.

"Setelah membuahkan hasil yang konkrit, akan di susun kedalam dokumen kerja untuk dijadikan landasan dalam melakukan aksi atau pergerakan di waktu dekat ini,"ujar Ali.***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah