Aminudin menyebut, BBWS dan Pemerintah Kota Tasikmalaya dilihat saya rasa belum ada penyelesaian yang serius sampai saatini tentu dipertanyakan keberadaan nya.
Sering terjadinya banjir di Kota Tasikmalaya akibat faktor alam meluapnya sungai, saya menilai BBWS dan pemerintah Kota Tasikmalaya tidak ada kepedulian terhadap masyarakat kemana?.
"Pandangan saya beberapa alternatif kebijakan penanganan banjir akibat luapan sungai Citanduy, Cimulu, Ciloseh BBWS dan pemerintah Kota Tasikmalaya tidak berjalan efektif."kata, Aminudin.
Peran pemerintah sampai hari ini diantaranya dengan penataan bangunan liar diduga tanpa izin di sepadan sungai, penataan pemukiman di sekitar hulu sungai di Tasikmalaya banyak sekali.
"Normalisasi sungai dan rencana pembangunan sodetan/waduk/situ dan lainnya tidak berpengaruh sama sekali terhadap usaha preventif menanggulangi banjir."kata, Aminudin.
Aminudin menyebut, hampir semua paket kebijakan tersebut, menuai pro-kontra di kalangan masyarakat.
Ini menarik karena kebijakan penanganan banjir selalu berhadapan dengan sektor pembangunan yang mengakibatkan murkanya alam.
"Hemat saya dalam masalah lingkungan terganggunya sistem hidrologi pada lingkungan daerah aliran sungai (DAS), yang menyebabkan meluapnya Sungai Citanduy, Cimulu."ujarny.
Kenaikan muka air dan irigasi dipersempit dengan banyaknya sampah pada aliran sungai serta bangunan dan berdampak pada kerja ekosistem.