Tangani Sampah, Pemkot Tasik Terapkan Metode Komposing dan Magot, Cheka: Saya Mimpi Bisa Main Bola di Ciangir

- 15 Februari 2023, 10:39 WIB
 Kondisi sampah di TPS liar di Kampung Depok Kota Tasikmalaya berserakan hingga bacan jalan/Edi Mulyana/Priangantimurnews
Kondisi sampah di TPS liar di Kampung Depok Kota Tasikmalaya berserakan hingga bacan jalan/Edi Mulyana/Priangantimurnews /

Tidak dibuang ke TPA Ciangir pasalnya semua sampah sudah terserap semua di kelurahan dan juga di rumah rumah. Yang pasti tidak akan keluar atau dibuang ke TPA Ciangir.

Ditanya soal strategis lain dalam penanganan sampah, Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka menyebut, strategi pertama dengan cara pengurangan dari biasanya per hari 220 ton di buang ke TPA Ciangir, diupayakan tidak.

Baca Juga: Dua Napiter Ikrar Cinta NKRI, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka: Semoga Bisa Jadi Motivasi Napiter lainnya

Karena dari 220 ton sampah, 70 persennya itu sampah organik, jadi yang harus diselesaikan pertama adalah sampah organiknya dikelola melalui Magot.

Karena penanganan sampah organik di dunia hanya ada dua cara yakni dengan kompositng dan magot, rata rata untuk percepatannya kita gunakan metode Magot.

"Saya yakin kalau semua masyarakat sudah mengelola magot, saya kira bisa mengurangi sampah secara signifikan."ujarnya.

Jelas untuk keberhasilan ini kita harus melakukan kolaborasi dengan semua pihak.

Logikanya kita lihat di satu titik saja seperti di pengolahan di Kel Ciherang sudah bisa mengolah sampah satu ton per hari.

Baca Juga: Lima Hal Penting Sebelum Nonton Film Ant-Man and the Wasp: Quantumania

Sebelumnya sampah yang diolah itu dikirim ke TPA Ciangir sekarang sudah dikelola dengan magot oleh warga.

Halaman:

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x