Kurangi Bau Sampah dan Lalat, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Semprotkan Cairan Ini

- 29 Agustus 2023, 21:20 WIB
 Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kumonitas Eco Enzyme semprotkan 10 ribu liter Larutan Eco Enzyme ke TPA Ciangir Kota Tasikmalaya untuk mencegah bau dan polusi
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kumonitas Eco Enzyme semprotkan 10 ribu liter Larutan Eco Enzyme ke TPA Ciangir Kota Tasikmalaya untuk mencegah bau dan polusi /Edi Mulyana/Priangantimurnews
PRIANGANTIMURNEWS - Upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya dalam menangani permasalahan dampak sampah yang hingga kini  terus dilakukan dengan berbagai cara.
 
Salah satu cara mengatasi sampah terutama sampah yang sudah bau menyengat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya memakai cara dan inovasi baru, dan mungkin baru pertama kalinya dilakukan.
 
Cara baru yang dilakukan DLH dengan menyemprot tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah  menggunakan kata kimia Eco Enzyme.
 
 
"Ini pertama kalinya dalam sejarah penanganan sampah di  TPA Ciangir Kita Tasikmalaya akan disemprot 10.000 liter larutan Eco Enzyme untuk mengurangi bau dan perbaiki kualitas udara sekitar TPA," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya, Deni Diyana Selasa 29 Agustus 2023.
 
Deni menyebut, operasi penyemprotan larutan Eco Enzyme melibatkan berbagai komunitas, salah satunya Komunitas Eco Enzyme Tasikmalya, Komunitas Forum Panglayungan ( Forplay2) dan lainnya.
 
Penyemprotan menggunakan mobil pemadam kebakaran bertujuan untuk mengurangi bau, meminimalisir gas metana yang  mudah terbakar, mengurangi dampak lalat dan polusi udara yang kini menjadi perhatian pemerintah.
 
 
Eco Enzym juga dapat menimbulkan dampak positif terhadap komposisi tanah dan juga dapat menyuburkan tanaman, aman untuk digunakan sebagai pembersih tangan atau sebagai pengganti sabun untuk cuci tangan.
 
"Kita melakukan penyemprotan Eco Enzyme di TPA Ciangir baru yang pertama kali nya dan bukan yang terakhir, juga akan dilakukan secara berkala di berbagai tempat atau titk selain di TPA, juga bisa di sungai, bisa ditaman, Situ Gede dan tepat lainnya,"ujar, Deni.
 
Sementara diungkapkan Wakil Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Etnik Tionghoa Tasikmalaya, Lungnajaya, atau biasa dipanggil Ko Aun menyebut, Eco Enzyme ini cukup baik, banyak manfaatnya terutama terhadap tanaman, polisi dan juga bisa mengurangi dampak lingkungan dari masalah sampah.
 
"Eco Enzyme ini banyak manfaatnya dan aman bagi kesehatan, karena dibuat dari bahan bekas kupasan buah buahan, sayur sayuran sisa limbah makanan organik yang belum terkontaminasi oleh kompos sampah. Jadi Eco Enzyme ini bisa menjawab dampak lingkungan karena bahan baku yang di buat dari sisa sisa makanan ketika dibuang bisa menjadi sampah organik, ini tidak dibuang tetapi kita olah menjadi Eco Enzyme,"kata Ko Aun.
 
 
Ko Ahun menyebut, pihaknya telah melakukan uji coba Eco Enzyme juga bisa digunakan untuk menyiram tanaman mencegah hama, juga bisa untuk digunakan pembersih Toilet untuk menghilangkan bau, kini dengan Dinas LH dan sama sama dengan komunitas kita gunakan di TPA Ciangir.
 
Ditanya soal untuk memenuhi kebutuhan, atau permintaan larutan Eco Enzyme. Aun menyebut, untuk saat ini saya baru bisaemenuhi untuk kebutuhan pribadi.
 
Kalau untuk kebutuhan lain, perlu ada kolaborasi dengan semua pihak termasuk komunitas yang ada, dan juga masyarakat.
 
"Karena untuk memenuhi bahan baku untuk Eco Enzyme terbuat dari sisa sisa makanan buah buahan, sayur sayuran dan lainnya yang sipatnya bisa menjadi bahan pupuk organik. Jadi perlu ada kolaborasi dengan masing masing ibu rumahtangga, sekolah, ponpes dan lainnya, karena bahannya ini dari sisa limbah rumah tangga yang masih segar,"ujarnya.
 
Aun menyebut, pihaknya meyakini kalau bahan baku Eco Enzyme di olah akan mampu mengatasi persoalan sampah yang saat ini sudah menjadi konsen Pemerintah dalam mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir.***
 
 
 
 
 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x